Pupuk Kaltim Perluas Agrosolution di Sembalun, Petani Binaan Panen Kentang Melimpah

6 November 2025 21:16 WIB
Panen pembenihan kentang di Sembulan, Lombok Timur. (Istimewa)

SEMBALUN, insidepontianak.com – Program Agrosolution yang digagas PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) mulai menunjukkan hasil nyata.

Lahan pertanian di Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang ditanami kentang kini panen melimpah. Petani binaan Pupuk Kaltim menikmati kenaikan hasil panen hingga 26 persen.

Produksi kentang meningkat dari 17 ton menjadi 19 ton per hektare, dengan kualitas umbi unggul untuk benih.

Nilai ekonomi yang diperoleh petani pun naik signifikan: mencapai Rp115 juta per musim tanam.

Jenis kentang yang dikembangkan di Sembalun ada dua: kentang sayur dan kentang industri.
Produksi kentang sayur kini sudah mandiri di dalam negeri.

Namun, untuk kentang industri, hampir 100 persen benihnya masih impor. Kondisi ini mendorong Pupuk Kaltim mengembangkan benih kentang industri lokal, langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Komitmen ini kami wujudkan lewat Agrosolution, model kemitraan pertanian terpadu yang melibatkan semua pihak dari hulu hingga hilir,” kata VP PSO & PKBL Pupuk Kaltim, Agung, Kamis (6/11/2025).

Kolaborasi Hulu–Hilir

Ekosistem Agrosolution di Sembalun melibatkan 76 petani dengan luas tanam 100 hektare, dan potensi pengembangan hingga 250 hektare.

Program ini dijalankan bersama Kementerian Pertanian, Pemkab Lombok Timur, PT AIMS sebagai penyedia benih, PT Calbee Wings Food sebagai offtaker, serta Mitra Integrator Pupuk Kaltim yang memastikan ketersediaan pupuk di lapangan.

“Sinergi ini jadi kekuatan utama Agrosolution. Bukan hanya hasil pertanian yang naik, tapi juga kesejahteraan petani,” tambah Agung.

Wakil Bupati Lombok Timur, Muhammad Edwin Hadiwijaya, mengapresiasi langkah Pupuk Kaltim.

Menurutnya, pengembangan kentang industri bisa menghidupkan kembali kejayaan pertanian Sembalun, yang pernah berjaya dengan bawang putih pada era 1980–1990-an sebelum disalip impor dari China.

Ia berkomitmen melindungi lahan pertanian dari alih fungsi menjadi kawasan wisata, dengan mempercepat penetapan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

“Apalagi 27 persen PDRB Lombok Timur berasal dari pertanian. Kami berharap besar program ini sukses,” ujarnya.

Kurangi Ketergantungan Impor

Dukungan juga datang dari Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Agung Sanusi.
Menurutnya, Indonesia masih harus mengimpor 81 ribu ton kentang industri per tahun, karena produksi lokal baru memenuhi sekitar sepertiga kebutuhan nasional.

Dengan produktivitas tinggi di Sembalun mencapai 25 ton per hektare, di atas rata-rata nasional Agung optimistis Agrosolution bisa mengurangi impor.

“Kami mendukung penuh inisiatif ini. Kebutuhan bahan baku industri seperti potato dan french fries sangat besar,” kata Sanusi.

Petani Siap Mandiri

Pending Dadih Permana, Pembina Gapoktan Sembalun Sejahtera 411, memastikan petani siap mendukung program ini.

Dengan pendampingan Pupuk Kaltim dan agri-input berkualitas tinggi, mereka berkomitmen menjadikan Sembalun sebagai pusat benih kentang nasional.

“Sembalun punya lebih dari 7.000 hektare lahan potensial. Kami pakai pupuk non-subsidi berkalium tinggi produksi Pupuk Kaltim. Hasilnya terbukti lebih bagus,” ujarnya.

Program Agrosolution membuktikan bahwa transformasi pertanian tak hanya soal teknologi, tapi juga kolaborasi dan kepercayaan.

Pupuk Kaltim menyalakan harapan baru bagi petani dari Sembalun, untuk kemandirian pangan Indonesia. ***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo/biz
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar