Berikut Mekanisme Obat Kolesterol Bekerja yang Belum Banyak Diketahui

7 Juni 2025 11:29 WIB
Ilustrasi seorang wanita memeriksakan kolesterol/PIXABAY

PONTIANAK, insidepontianak.com - Bagi kamu pasien dengan kolesterol faktanya tidak semua paham akan mekanisme pengobatan kolesterol yang umum digunakan sebagai obat hipolipidemik.

“Mekanisme kerja hipolipidemik berbeda-beda, contoh statin menghambat enzim HMG-CoA reductase, sehingga mengurangi produksi kolesterol oleh hati,” kata Dokter spesialis penyakit dalam dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR Kamis.

Untuk menghambat penyerapan kolesterol di usus, dokter biasanya memberikan obat dengan kandungan Ezetimibe, sehingga bisa mengurangi kadar kolesterol darah.

Faisal mengatakan untuk menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), obat yang diberikan biasanya mengandung fibrat.

Sementara obat lainnya seperti Bile acid sequestrants dapat mengubah zat kolesterol menjadi asam empedu.

“Ada obat suntik PCSK9 inhibitors yang digunakan pada pasien dengan risiko sangat tinggi. Menurunkan kadar LDL secara drastis, terutama pada pasien yang tidak dapat mencapai target hanya dengan statin,” tambahnya.

Ia mengatakan, sebenarnya kolesterol merupakan zat lemak yang penting bagi tubuh namun seringkali dianggap sangat berbahaya. Padahal dengan menjaga kadarnya tidak terlalu tinggi, akan mengurangi ancaman serius bagi kesehatan terutama jantung dan pembuluh darah.

Maka itu perlu mengontrol faktor risiko kolesterol tinggi seperti gaya hidup dan faktor genetik. Mengurangi pola makan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti gorengan, makanan cepat saji, daging berlemak, dan produk olahan susu penuh lemak.

Faisal menyarankan untuk kurangi gaya hidup kurang aktif atau sedentary lifestyle yang bisa menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas.

“Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan, faktor genetik atau keturunan yang disebut hiperkolesterolemia familial, serta penyakit lain, seperti diabetes melitus atau hipotiroidisme bisa meningkatkan kolesterol,” katanya.

Perubahan pola makan juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, imbangi dengan makanan tinggi serat dan olahraga teratur. (ant)

 


Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

jidsj

Berita Populer

Seputar Kalbar