Waspada Penipuan dan Pemerasan Online, Modus Video Call Seks Banyak Makan Korban

14 November 2025 11:37 WIB
Kanit Cyber Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar, Iptu Edi Tulus Wianto, menjadi pembicara diskusi publik bertajuk: Kejahatan Digital, Kamis (13/11/2025). (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Ancaman kejahatan penipuan dan pemerasan online, semakin marak. Hingga November 2025, Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar telah menangani 670 kasus. 

Data itu menunjukkan betapa massifnya operasi kriminal di ruang digital. Para pelaku memanfaatkan deranya arus informasi di era media sosial dengan modus berlapis. 

Mulai dari; phishing atau pencurian data pribadi, giveaway palsu, pengambilalihan akun dengan jebakan kode OTP, hingga penipuan belajar kelompok yang menyasar pelajar SMA dan mahasiswa.

"Korban dijaring lewat WhatsApp, lalu digiring mentransfer uang dengan janji bonus," ungkap Kanit Cyber Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Kalbar, Iptu Edi Tulus Wianto, dalam diskusi publik bertajuk Kejahatan Digital, Kamis (13/11/2025).

Namun modus yang paling ganas dan banyak memakan korban adalah video call seks (VCS). Rata-rata korbannya anak muda terjebak asmara daring. Direkam. Lalu diperas jutaan rupiah oleh pelaku.

“Biasanya korban diminta Rp2 juta sampai Rp5 juta,” ungkapnya.

Tren lain yang ikut naik adalah penipuan segitiga di Facebook. Pelaku menyamar sebagai pemilik mobil yang hendak dijual. Foto BPKB dan STNK palsu disebar untuk meyakinkan. Korban yang tergiur langsung transfer, tanpa mengecek pemilik asli.

“Setelah uang dikirim, pelaku hilang begitu saja. Rata-rata korban rugi antara Rp20 juta sampai Rp300 juta,” jelasnya.

Edi menegaskan, maraknya kejahatan digital menuntut kewaspadaan ekstra. Masyarakat harus bijak bermedia sosial. Tidak mudah percaya. Tidak terburu-buru mengikuti ajakan orang asing. Literasi digital adalah benteng pertama. Jika menjadi korban, segera melapor. Penanganan cepat sangat menentukan.

“Kami siap membantu. Tapi kesadaran tetap yang utama. Mari jaga aset digital kita dan gunakan media sosial dengan bijak,” tutupnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar