Kesadaran Imunisasi Anjlok, Dewan Derahman: Kubu Raya Setara Papua

14 November 2025 15:25 WIB
Anggota DPRD Kubu Raya, Derahman/IST

KUBU RAYA, insidepontianak.com - Gelagat buruk itu mulai terasa. Rumah sakit kembali disesaki bayi bawah lima tahun atau balita dengan keluhan cacar, panas, hingga infeksi yang sebenarnya bisa dicegah. 

Di balik meningkatnya kasus-kasus itu, ada kenyataan pahit, yakni kesadaran imunisasi di Kubu Raya merosot tajam. Angkanya mencapai 30 persen setara dengan provinsi Papua dan Aceh.

Anggota DPRD Kubu Raya, Derahman yang baru menghadiri Sosialisasi Imunisasi Kejar mengungkapkan, Kubu Raya kini masuk dalam tiga daerah dengan capaian imunisasi terendah di Kalbar bersama Pontianak dan Singkawang. 

“Data pelaksana kegiatan dan Kemenkes menyebut capaian kita hanya sekitar 30 persen. Kita bahkan setara Papua dan Aceh,” kata Derahman, Jumat (14/11/2025).

Ia mengatakan, Kubu Raya sempat mencapai 80 persen pada 2021 saat pandemi COVID-19 masih membatasi banyak aktivitas. 

“Ironinya, setelah pandemi mereda, justru makin turun. Ini tanda tanya besar,” kritik legislator PPP itu.

Derahman menyebut, dampaknya sudah tampak jelas. Sejumlah rumah sakit seperti RSUD dr.Soedarso, RS Yarsi, sampai RS Kartika Husada, mencatat kenaikan pasien balita dengan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah lewat imunisasi dasar.

“Ini sebenarnya bisa kita cegah. Tapi jadwal imunisasi banyak yang tertinggal saat pandemi. Masalahnya, kenapa sekarang justru makin rendah?” tanyanya.

Ia menilai, penurunan imunisasi ini bukan hanya urusan teknis, tapi ancaman jangka panjang. Salah satunya mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Menuju Indonesia Emas 2045 itu butuh generasi sehat. Kalau imunisasi kita serendah ini, masa depan itu bisa runtuh,” tegasnya.

Oleh karena itu, Derahman berharap, Pemkab Kubu Raya, DPRD, orang tua, dan seluruh elemen masyarakat bergerak bersama aktif mendorong program imunisasi balita.

"Jangan sampai anti imunisasi. Imunisasi ini halal, aman, dan menjadi tameng kekebalan bagi anak-anak kita,” ujarnya.

Di samping itu, Ia menyinggung, ancaman penyakit baru, Japanese Encephalitis (JE), yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. 

“Ini berbahaya. Jangan menunggu ada korban baru bergerak,” tegasnya.

Program imunisasi kejar akan kembali digencarkan, termasuk menggandeng sektor pendidikan untuk menjangkau sekolah-sekolah. 

“Saya mengajak masyarakat datang ke puskesmas dan posyandu. Lindungi anak kita, anak Kubu Raya,” ajaknya.

Meski belum mengetahui peringkat persis capaian Kubu Raya di antara tiga kabupaten terbawah, Derahman menegaskan bahwa, angka 30 persen itu menjadi sinyal alarm keras.

"Kalau kita diam, kita kalah sebelum berjuang.” pungkasnya. (Greg)


Penulis : Gregorius
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar