AMSI Dukung Penguatan Fungsi dan Peran Dewan Pers di Era Digital

1 Mei 2025 11:12 WIB
AMSI/net

PONTIANAK, insidepontianak.com - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dukung upaya Dewan Pers dalam memperkuat fungsi dan perannya di era digital. Topik ini dibahas dalam acara diskusi bulanan sekaligus peringatan Ulang Tahun ke-8 Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Gedung I-Hub SINDO, belum lama ini.

Diskusi ini melibatkan lebih dari 50 peserta yang terdiri dari pimpinan media, pemangku kepentingan di industri media, serta perwakilan organisasi profesi jurnalis dan perusahaan pers, termasuk dari Dewan Pers, AJI, IJTI, SMSI, dan mitra donor AMSI.

Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan kolaborasi perusahaan media dan jurnalis dalam menghadapi tantangan dunia pers di era digital yang semakin kompleks.

Tiga narasumber utama hadir membagikan perspektifnya, yakni Dahlan Dahi (CEO Tribun Network dan Anggota Dewan Pers terpilih mewakili unsur perusahaan pers), Muhammad Jazuli (Pemimpin Redaksi INews Network/IJTI dan Anggota Dewan Pers terpilih mewakili unsur wartawan), serta Wenseslaus Manggut (Badan Pengawas dan Pertimbangan Organisasi AMSI).

Ketua Umum AMSI, Wahyu Dhyatmika, dalam sambutannya menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan bagian dari rangkaian diskusi bulanan AMSI yang digelar bergiliran di kantor media anggota, sekaligus menjadi momentum penting untuk menyampaikan aspirasi publik kepada Dewan Pers yang baru terpilih.

"Kami ingin melihat Dewan Pers yang lebih proaktif, responsif, dan mampu menjawab tantangan digitalisasi media dan keberlangsungan bisnis media," ujarnya.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyambut baik inisiatif AMSI. Ia menekankan pentingnya pelibatan asosiasi dalam menyusun kebijakan, serta perlunya kolaborasi dalam menghadapi tantangan seperti disinformasi, kehadiran AI (Artificial Intelligence) generatif, dan perubahan cepat dalam ekosistem media.

“Perubahan teknologi harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas dan kolaborasi yang solid. Dewan Pers dan insan pers harus menjadi garda depan menjaga kualitas demokrasi,” kata Ninik.

Dalam paparannya, Dahlan Dahi menyoroti kompleksitas ekosistem informasi di era AI. Ketika kecerdasan buatan juga bisa memproduksi informasi sendiri dan merekayasa distribusinya sehingga seolah viral, daya jangkau dan pengaruhnya bisa melebihi perusahaan pers pada umumnya.

Untuk itu, Dahlan menilai Dewan Pers perlu berperan sebagai lembaga independen yang melindungi publik dari informasi yang tidak etis buatan AI dan memastikan pengaruh pers dalam menjaga imajinasi kolektif publik tentang demokrasi, hak asasi manusia dan keadilan, tetap terjaga.

Sementara itu, Muhammad Jazuli menyoroti pentingnya dukungan Dewan Pers terhadap media televisi yang juga sedang beradaptasi di era digital.

“Platform digital telah menjadi kompetitor utama. Kita butuh regulasi yang adil dan kebijakan yang berpihak pada jurnalisme berkualitas,” katanya. (tim)

 

 


Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar