Maknai Iduladha 1446 H, Arif Joni Ajak Umat Muslim Teladani Ketaatan Nabi Ibrahim

PONTIANAK, insidepontianak.com – Anggota DPRD Kalimantan Barat, Fraksi PKS, Arif Joni Prasetyo mengajak seluruh umat muslim merenungi makna Iduladha 1446 Hijriah tak sekadar ritual tahunan.
Artinya, perayaan Iduladha harus dimaknai lebih dalam sebagai momentum spiritual, untuk memperkokoh keimanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
"Di bulan haram ini, Allah menghendaki kita memperbanyak ibadah dan menjauhi kemaksiatan," tutur Arif Joni, saat menyampaikan khutbah salat Iduladha, di Masjid Al-Muqimin, Pontianak Barat, Jumat (6/6/2025).
Ia lantas merujuk hadis riwayat Bukhari dan Muslim yang menyebutkan, amal saleh di sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dicintai Allah. Bahkan melebihi jihad di jalan Allah, kecuali jihad yang mengorbankan jiwa dan harta tanpa kembali.
"Ini menunjukkan betapa istimewanya bulan Dzulhijjah untuk kita melakukan ibadah seperti haji, puasa Arafah, takbir, tasbih, tahmid, tahlil, salat Iduladha, dan menyembelih hewan kurban," jelasnya.
Dan yang tak kalah penting, peringatan Iduladha harus menjadi refleksi bagi umat muslim, untuk senantiasa meneladani sifat-sifat kesabaran, keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya kepada Allah.
"Sungguh banyak suri tauladan yang ada pada diri Nabiyullah Ibrahim AS bersama keluarganya. Kita perlu napak tilas atasnya karena itu merupakan perintah Allah SWT," ucapnya.
Setidaknya, ada tiga keteladanan utama dari Nabi Ibrahim dan keluarganya, yang wajib diikuti seluruh umat muslim. Pertama, adalah mujahadah atau kesungguhannya dalam memenuhi panggilan Allah.
Nabi Ibrahim AS menunjukkan keikhlasan dan kepasrahan total, bahkan ketika menghadapi ujian terberat.
Mulai dari berdakwah yang berujung pada pembakaran dirinya, namun diselamatkan Allah, hingga diperintahkan hijrah ke Mekah yang tandus dan meninggalkan istri serta putranya, Ismail.
"Puncak mujahadah beliau adalah saat Allah memerintahkan untuk menyembelih putranya sendiri. Kisah ini mengajarkan kita tentang ketaatan tanpa syarat," ucapnya, mengutip firman Allah dalam QS Ash-Shaffat ayat 102.
Kedua, keteladanan mujahadah ini juga terlihat dari kisah Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang gigih mencari air di lembah Mekah yang kering, bolak-balik dari bukit Shafa dan Marwah tujuh kali hingga Allah menganugerahinya air Zamzam.
“Ini adalah balasan Allah atas orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya,” ucapnya.
“Seperti firman Allah dalam QS Al-Ankabuut ayat 69 yang berbunyi: dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) kami, benar-benar akan kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik," paparnya.
Arif Joni Prasetyo juga menyoroti kisah-kisah nyata di masyarakat, seperti 'tukang bubur naik haji' atau penjual kerupuk dan pengumpul barang bekas yang akhirnya bisa menunaikan ibadah haji atau berkurban setiap tahun karena kesungguhan menabung.
"Ini adalah sepenggal kisah atas pertolongan Allah bagi siapa saja yang bersungguh-sungguh di jalan-Nya. Jika bersungguh-sungguh menabung, tidak mustahil, atas izin Allah, siapa pun dapat berkurban atau menunaikan ibadah haji," tegasnya.
Ketiga, keteladanan Nabi Ibrahim tentang pentingnya mengiringi setiap mujahadah dengan doa. Nabi Ibrahim AS senantiasa menyempurnakan ikhtiarnya dengan bermunajat kepada Allah, karena hanya Allah sebaik-baik penolong.
"Doa-doa beliau yang hingga kini dapat kita rasakan adalah permohonan agar negeri Mekah menjadi negeri yang aman sentosa, adil dan makmur, serta berlimpah rezeki dan buah-buahan," jelas Arif Joni Prasetyo, seraya menyebutkan doa-doa Nabi Ibrahim lainnya seperti memohon keturunan yang saleh, keturunan yang tunduk kepada Allah, serta doa ketika meninggalkan istri dan anak di Mekah.
"Itulah doa-doa Nabi Ibrahim AS yang mengiringi setiap kali beliau bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah, dan Allah memperkenankan doa-doanya," tambahnya.
Dengan memahami dan meneladani mujahadah serta doa-doa Nabi Ibrahim AS, umat Muslim diharapkan dapat semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih keberkahan di bulan Dzulhijjah, dan menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa bersungguh-sungguh dalam beribadah.
"Semoga Allah senantiasa membimbing kita dengan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat meneladani Nabi Ibrahim AS dan orang-orang bersamanya. Kita dapat napak tilas perjalanannya, dapat berkurban setiap tahun, dan menunaikan ibadah haji ke Baitullah," tutup Arif Joni.***
Penulis : Abdul Halikurrahman/ril
Editor : Abdul Halikurrahman
Tags :

Leave a comment