Semarak Pawai Ta'aruf MTQ Kalbar ke-XXXIII di Putussibau, Parade Toleransi Merajut Persatuan

KAPUAS HULU, insidepontianak.com – Pawai Ta'aruf Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXXIII Kalimantan Barat, membelah Kota Putussibau, dengan pertunjukkan apik, Minggu (14/9/2025). 

Saat mentari pagi mulai menyinari, ribuan pasang mata terpana menyaksikan parade yang penuh makna. Deretan mobil hias yang sarat nuansa Islami, seperti replika masjid megah dan menara yang menjulang, beriringan dengan mobil hias, menampilkan kekayaan adat istiadat. 

Suku dayak dengan ornamen ukiran khasnya, suku melayu dengan balutan kain songket yang menawan, hingga suku jawa yang kental dengan budaya wayang dan gamelan. Semuanya bersatu dalam sebuah harmoni visual yang memukau. 

Namun, yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran mobil hias dari perwakilan gereja, sebuah pemandangan yang langka dan mengharukan. Menegaskan pesan persatuan di tengah perbedaan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Barat, Harisson, yang hadir untuk melepas langsung kegiatan pawai ini, tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya. 

"Seluruh masyarakat berantusias menyemarakkan MTQ kali ini," ujar Harisson dengan suara penuh haru. "Terima kasih untuk masyarakat Kapuas Hulu."

Dia menambahkan, pawai ini bukan hanya simbol kesuksesan sebuah acara, melainkan cerminan dari semangat kebersamaan yang harus terus dijaga. 

"Ini harus tetap dijaga, terutama kerukunan dan keharmonisan masyarakat yang saling mendukung dalam setiap kegiatan keagamaan," pesannya.

Bupati Kapuas Hulu, Fransiskus Diaan, juga turut bangga bisa menyelenggarakan MTQ tingkat provinsi yang dimulai dengan penuh khidmat. 

"Setelah 20 tahun, ini adalah marwah Kapuas Hulu untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh peserta dan masyarakat," tegas Fransiskus. 

Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan hingga seluruh rangkaian acara MTQ berjalan sukses.

Pawai Ta'aruf MTQ ke-XXXIII Kapuas Hulu bukan hanya sekadar parade. Ia adalah sebuah pernyataan yang lantang tentang toleransi dan persatuan.

Di tengah perbedaan suku dan agama, masyarakat Kapuas Hulu menunjukkan keharmonisan dapat tumbuh subur, menjadikannya contoh nyata bagi daerah lain di Tanah Air.***