DBD Melonjak di Kapuas Hulu, Kasus Tertinggi di Putussibau Utara

18 September 2025 14:45 WIB
Ilustrasi - Demam berdarah dengue (DBD). (Istimewa)

KAPUAS HULU, insidepontianak - Penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan peningkatan signifikan.

Dari 79 kasus yang tercatat Dinas Kesehatan hingga 17 September 2025, Kecamatan Putussibau Utara menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, mencapai 32 kasus.

Camat Putussibau Utara, Yohanes Telajan, mengungkapkan bahwa tingginya angka kasus ini disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, terutama padatnya populasi penduduk dan banyaknya genangan air akibat musim hujan.

"Saat ini kan musim hujan, jadi banyak genangan air. Ditambah lagi penduduknya padat, wajar kalau kasus DBD di sini paling tinggi," ujar Yohanes.

Melihat situasi ini, Yohanes mengimbau masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.

Ia menekankan pentingnya membersihkan parit atau saluran air secara rutin untuk menghilangkan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.

Yohanes juga mengajak seluruh pihak, termasuk lembaga pendidikan, untuk aktif memberikan edukasi.

Ia meminta para guru dan kepala sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA agar memberikan sosialisasi mengenai pencegahan DBD kepada para siswa.

"Anak-anak sekolah juga perlu dibekali perlengkapan pencegahan dari rumah, seperti minyak serai," tambahnya.

Rincian Sebaran DBD

Data dari Dinas Kesehatan Kapuas Hulu mencatat sebaran kasus DBD terjadi di 18 kecamatan. Di antaranya, Putussibau Selatan, 16 kasus. Silat Hulu, 5 kasus. Batang Lupar, 5 kasus, Bunut Hulu, 4 kasus. Badau, 4 kasus. Hulu Gurung, 2 kasus. Kalis, 1 kasus.

Selanjutnya, di kecamatan Mentebah, 1 kasus, Pengkadan, 1 kasus. Seberuang, 1 kasus. Semitau, 1 kasus. Silat Hilir, 1 kasus. Bika, 1 kasus. Jongkong,1 kasus. Embaloh Hulu, 1 kasus. Empanang, 1 kasus dan Puring Kencana, 1 kasus.

Yohanes berharap, dengan langkah-langkah preventif yang dilakukan bersama, kasus DBD bisa segera ditangani dan penyebarannya dapat diminimalisir.***


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar