Desa Harus Jadi Garda Terdepan Bersihkan Penyalahgunaan Narkoba, Ini Kata BNN

13 Agustus 2025 15:14 WIB
Kepala BNN RI Komjen Pol Marthinus Hukom, Bupati Sambas Satono, Wakil Bupati Sambas Heroaldi, beserta unsur forkopimda saat konferensi pers Peresmian Kantor BNNK Sambas, Rabu (13/8/2025). (insidepontianak.com/Antonia Sentia).

SAMBAS, insidepontianak.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, menegaskan bahwa desa memiliki peran strategis sebagai basis moral masyarakat dan pondasi pembangunan negara. 

Karena itu, desa harus menjadi garda terdepan dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkoba. Semua bermula dari hal atau wilayah terkecil.

"Desa harus kita bersihkan dari penyalahgunaan narkoba. Kenapa hari ini para bandar, para penjahat, para pirani narkoba mencoba merusak masyarakat desa? Mereka memberi propaganda seolah-olah dengan narkoba produktivitas akan meningkat, padahal mereka tidak pernah menyampaikan efek negatifnya," ujarnya, Rabu (13/8/2025).

Ia berharap kehadiran para kepala desa dalam acara Peresmian Kantor BNNK di Sambas dan Deklarasi oleh Kepala Desa merupakan langkah awal yang baik dari niat pemerintah untuk melindungi masyarakat desa dari ancaman narkoba.

Terkait kepemimpinan BNNK Sambas yang baru, Marthinus optimistis, bahwa Kepala BNNK pertama yang menjabat di Sambas diharap bisa memberantas peredaran narkoba. 

"Beliau berlatar belakang polisi, saya yakin punya insting penyidikan, penyelidikan, dan kemampuan memetakan seluruh problem. Pesan saya, bantu Pak Bupati, bantu Pak Kapolres, bantu Pak Dandim. Strategi nasional kita adalah kolaboratif. Tidak mungkin BNN menyelesaikan masalah narkoba sendirian, karena persoalannya multidimensional: kemiskinan, sosial, pendidikan, ekonomi, dan lain-lain," ujarnya.

Marthinus meminta Kepala BNNK Sambas memetakan desa atau wilayah yang memiliki problem narkoba, lalu menyampaikan hasilnya dalam rapat Forkopimda. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan secara bersama, mengingat narkoba memiliki efek domino yang luas.

Ia juga menegaskan, kebijakan BNNK saat ini tidak berfokus pada penegakan hukum, melainkan pelayanan, penyuluhan, rehabilitasi, dan intervensi berbasis masyarakat. 

"BNN organiknya di situ. Semua ini harus menjadi kekuatan negara. Tidak boleh lemah hanya karena kolaborasi tidak berjalan," kata Marthinus.

Menurutnya, ujung tombak penyelesaian masalah masyarakat, termasuk narkoba, ada di tangan Bupati bersama seluruh elemen yang dipimpinnya. 

"Tinggal bagaimana elemen-elemen yang dipimpin beliau ini meningkatkan kualitas manusia, termasuk memberantas narkoba," tutupnya. (*)


Penulis : Antonia Sentia
Editor : -

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar