Forum Tenaga Honorer Sambas Ngadu ke Kemendikbud: Mulai PPPK hingga Tak Ada Jaminan Sosial dan Hukum!

SAMBAS, insidepontianak.com – Forum Tenaga Honorer Pendidikan Kabupaten Sambas datangi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sampaikan keluhan terkait masalah yang mereka alami, Jumat (22/8/ 2025).
Dulhadi, Sekretaris Forum Tenaga Honorer Sambas mengungkapkan kondisi tenaga honorer saat ini kian memprihatinkan.
Mereka menyampaikan sejumlah persoalan mendasar, mulai dari rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang dinilai jauh dari kebutuhan daerah, keterlambatan pencairan tunjangan profesi, hingga ketiadaan perlindungan hukum dan jaminan sosial yang memadai.
“Bahkan guru yang sudah bersertifikat pendidik justru kehilangan hak untuk menerima honor dari BOSP, sehingga praktis tidak memiliki gaji pokok,” katanya.
Lebih lanjut kata dia, tanpa langkah konkret, kekosongan tenaga pendidik di Sambas akan semakin parah. Data mencatat, sepanjang 2023 hingga 2026 lebih dari seribu guru akan memasuki masa pensiun.
"Sementara rekrutmen PPPK yang tersedia belum mampu menutup kebutuhan riil daerah, " ujarnya.
Forum Tenaga Honorer Sambas juga mendesak pemerintah segera menyusun regulasi khusus tentang honorer, membuka formasi PPPK bagi tenaga kependidikan, serta memastikan jaminan sosial dan kesehatan bagi seluruh tenaga honorer.
"Tanpa kepastian hukum, tenaga honorer akan terus berada dalam posisi rentan dan terpinggirkan, " tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Sambas dari Fraksi PDIP, Mardani, yang turut mendampingi forum dalam audiensi, menilai persoalan honorer tidak bisa lagi ditunda.
Ia menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme rekrutmen tenaga pendidik dan kebijakan honorarium agar kualitas pendidikan di Sambas tidak semakin merosot.
"Dengan adanya pertemuan di Kemendikbud, para tenaga honorer berharap aspirasi mereka tidak sekadar dicatat, melainkan benar-benar diwujudkan dalam bentuk kebijakan nyata demi masa depan pendidikan di Kabupaten Sambas, " pungkasnya. (*)
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Wati Susilawati
Tags :

Leave a comment