Wabup Sambas Minta Sinergi dengan Bengkayang Atasi Pencemaran Sungai Sambas

SAMBAS, insidepontianak.com – Wakil Bupati Sambas, Heroaldi tanggapi polemik tarkait pencemaran Sungai Sambas yang mengkeruh.
Ia mengatakan, persoalan keruhnya sungai bukanlah hal baru, bahkan sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu.
Menurut Heroaldi, kondisi Sungai Sambas dipengaruhi faktor geografis karena aliran sungai melewati dua wilayah kabupaten, yakni Sambas dan Bengkayang. Kedua daerah tersebut memiliki pola hidup dan aktivitas ekonomi yang hampir sama, termasuk adanya perkebunan serta aktivitas PETI.
“Permasalahan sungai keruh ini tidak bisa serta-merta kita salahkan satu pihak. Air itu sifatnya mengalir, dari Bengkayang ke Sambas dan sebaliknya. Karena itu, penanganan harus dilakukan secara sinergi antara dua kabupaten, dengan dukungan penuh dari pemerintah provinsi,” katanya, Rabu (27/8/2025).
Ia menilai, Provinsi Kalimantan Barat harus lebih siaga terhadap kondisi lingkungan, khususnya sungai yang menjadi sumber kehidupan masyarakat. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penataan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR).
“Maka diharapkan pemerintah provinsi cepat mengambil sebuah tindakan untuk mencari solusi, salah satunya WPR itu dibuat secara tata ruang jadi kabupaten Sambas ada WPR Bengkayang ada WPR, tentu dengan adanya WPR ada cara bagaimana menanggulangi limbah limbah yang akan terjadi, " katanya.
Heroaldi menambahkan, sinkronisasi perencanaan antarwilayah sangat penting agar tata kelola lingkungan lebih akurat. Ia berharap ke depan, masyarakat tetap bisa melakukan aktivitas ekonomi melalui penambangan legal, tanpa harus merusak sungai yang menjadi sumber air dan kehidupan masyarakat luas.
"Perencanaan lebih akurat dan masyarakat nantinya di saat menjalankan penambangan itu tidak menjadi ilegal lagi tetapi penambang yang legal yang bisa juga menambah retribusi di daerah, " pungkasnya. (*)
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Wati Susilawati
Tags :

Leave a comment