Kasus Campak di Sambas Melonjak, Kadinkes Ingatkan Warga Tetap Waspada

SAMBAS, insidepontianak.com – Kabupaten Sambas tercatat tidak mengalami lonjakan kasus Campak pada tahun 2025, meskipun secara nasional terjadi peningkatan di 24 kabupaten/kota dan 46 KLB campak.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, Ganjar Eko Prabowo, menyampaikan hingga Agustus 2025 hanya ada dua kasus Campak terkonfirmasi laboratorium di Sambas, sementara pada 2024 tercatat satu kasus. Seluruh kasus sudah ditangani dengan tatalaksana medis serta pelacakan kontak erat.
Ganjar menegaskan, kondisi ini tidak boleh membuat masyarakat lengah. Ia mengingatkan bahwa penyakit campak sangat menular dan bisa menimbulkan komplikasi serius hingga kematian.
“Satu penderita campak dapat menularkan kepada 18 orang lain. Karena itu orang tua wajib memastikan anak mendapat imunisasi MR lengkap sesuai jadwal,” katanya, Kamis (4/9/2025).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sambas, cakupan imunisasi MR1 pada bayi di tahun 2024 sebesar 65,1% dan MR2 pada baduta 68,6%, sementara imunisasi MR program BIAS mencapai 93,6%. Namun pada Januari–Juli 2025, cakupan menurun, MR1 hanya 33,5% dan MR2 38,5%.
“Cakupan BIAS tahun 2025 masih dalam proses pelaksanaan,” tambahnya.
Ganjar juga meminta masyarakat mengenali gejala campak seperti demam, ruam kemerahan di seluruh tubuh, batuk, dan pilek.
Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta segera mengisolasi anak dengan gejala campak di rumah agar tidak menularkan kepada orang lain.
“Berikan makanan bergizi seimbang agar daya tahan tubuh meningkat dan pemulihan lebih cepat,” pungkasnya. (*)
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Wati Susilawati
Tags :

Leave a comment