Program Ketahanan Pangan Sambas Buka Lapangan Kerja Emak-emak Desa
SAMBAS, insidepontianak.com – Di Dusun Cermai, Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas, geliat pertanian tumbuh dan memberikan harapan kesejahteraan.
Lahan kering yang dulu terbengkalai, kini berubah jadi hamparan tanaman jagung. Program ketahanan pangan berefek ganda: memperkuat sektor pertanian, sekaligus membuka lapangan kerja emak-emak di desa.
Erva, petani jagung di Dusun Permai, tersenyum puas. Sebab, jagung yang ditamannya tumbuh subur dan kini sudah mulai dipanen.
Panen di kuartal IV tahun ini, katanya, bukan cuma soal hasil. Tapi tentang harapan baru yang tumbuh di tanah tandus yang dulu nyaris ditinggalkan.
“Alhamdulillah, panen lancar, meskipun sempat terkendala air. Dari enam hektare lahan yang saya tanami jagung, lima hektare tumbuh baik dan siap panen,” ujarnya, Sabtu (8/11/2025).
Lima hektare lahan milik Erva di Sungai Baru menghasilkan 21 karung jagung pipilan. Totalnya ditaksir sekitar satu ton, dengan kadar air 15 persen.
Panen dilakukannnya secara bertahap. Dua varietas ditanam: jagung Pioner dan jagung Perkasa.
“Yang sudah panen baru Pioner. Perkasa masih menunggu, kadar airnya masih tinggi,” katanya.
Program ketahanan pangan berbasis jagung ini ternyata membawa dampak sosial yang besar. Erva memberdayakan 15 tenaga kerja lokal, mayoritas ibu-ibu PKK. Mereka ikut menanam, merawat, hingga memanen.
“Lahan di sini tidak cocok untuk padi, sering gagal panen. Sekarang, ibu-ibu bisa bekerja sore hari merawat jagung. Upahnya Rp130 ribu per hari,” ujarnya.
Program pertanian jagung di Dusun Cermai merupakan binaan Polri. Bagian dari Gugus Tugas Korps Bhayangkara untuk memperkuat ketahanan pangan di daerah.
“Kami terus mendorong dan memotivasi masyarakat agar ikut menyukseskan program ketahanan pangan, terutama pada komoditas jagung,” kata Kapolres Sambas, AKBP Wahyu Jati Wibowo.
Hasil panen dari ladang-ladang ini nantinya akan disalurkan ke Bulog. Bentuk dukungan masyarakat Sambas menjaga stok jagung nasional.***
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment