Belasan Tahun Gelap, Warga Transmigrasi SP4 Sungai Mata-Mata Tagih Janji Listrik PLN

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Ironi tak berkesudahan terus terjadi di kawasan transmigrasi SP4 di Desa Sungai Mata-Mata, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara.
Pasalnya, belasan tahun sudah, ratusan kepala keluarga mendiami wilayah ini, namun janji terang dari listrik PLN tak kunjung menyapa.
Warga mempertanyakan komitmen negara dalam memenuhi hak dasar mereka. Sementara proposal permohonan telah berulang kali dilayangkan tanpa hasil. Martino Dimas, salah seorang warga, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
"Kami sudah lebih dari sekali ajukan permohonan ke PLN. Tapi sampai hari ini belum juga ada realisasi. Padahal kami sangat membutuhkan listrik, terutama untuk kegiatan anak-anak yang belajar di malam hari," ujar Martino, Rabu (25/6/2025).
Sebuah pengakuan yang mencerminkan panjangnya penantian dan minimnya respons dari pihak berwenang. Saat ini, kehidupan 115 kepala keluarga di SP4 bergantung sepenuhnya pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pribadi yang kapasitasnya sangat terbatas.
Daya yang dihasilkan kerap hanya cukup untuk beberapa jam penerangan, menyisakan gelap gulita saat malam tiba dan membatasi aktivitas warga, terutama anak-anak yang kesulitan belajar.
Kondisi ini menjadi sorotan tajam mengingat SP4 bukan permukiman liar, melainkan kawasan transmigrasi resmi yang seharusnya menjadi prioritas dalam pemenuhan infrastruktur dasar.
Karena itu, masyarakat berharap pemerintah daerah maupun pihak PLN segera memberikan perhatian serius dan merespons keluhan tersebut dengan langkah nyata.
“Kami tidak menuntut berlebihan, hanya ingin menikmati hak dasar sebagai warga negara, yaitu listrik,” tegas Martino.***
Penulis : Muhammad Fauzi
Editor : -
Tags :

Leave a comment