Defisit Rp58 Miliar, Kubu Raya Akan Pinjam ke Bank Kalbar

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memastikan akan mengambil langkah pinjaman ke Bank Kalbar untuk menutupi defisit anggaran sebesar Rp58 miliar pada perubahan APBD tahun 2025.

Wakil Bupati Kubu Raya, Sukiryanto, menjelaskan defisit terjadi lantaran turunnya anggaran dari pemerintah pusat serta adanya pergeseran belanja. 

Menurutnya, kondisi ini bersifat sementara dan perlu diatasi dengan solusi darurat. “Kalau defisit ini, langkah kita adalah mengurangi belanja yang bisa ditekan. Tapi kalau memang emergensi sekali, salah satu opsi yaitu pinjaman sementara," kata Sukiryanto seusai rapat paripurna di DPRD Kubu Raya, Kamis (21/8/2025).

Ia menegaskan, bahwa defisit muncul akibat anggaran belum turun semua dan adanya pengurangan APBD.

"APBD mungkin sedikit kita berkurang," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Jainal Abidin mengungkapkan, penurunan pendapatan daerah juga menjadi faktor utama. 

Di mana, dari target awal Rp1,98 triliun, kini terkoreksi menjadi Rp1,96 triliun atau turun sekitar 0,74 persen.

“Pendapatan asli daerah memang ada kenaikan tipis, dari Rp270,05 miliar menjadi Rp270,8 miliar," kata Jainal.

Namun, ujar menegaskan, koreksi terbesar ada pada dana transfer dari pusat, berkurang 0,90 persen dari Rp1,65 triliun menjadi Rp1,64 triliun. 

"Sedangkan dana bagi hasil dari provinsi juga menurun dari Rp55,41 miliar menjadi Rp55,33 miliar,” urainya.

Dengan koreksi tersebut, DPRD mencatat adanya defisit sekitar Rp58,20 miliar. Bagi Jainal, angka ini dalam nota perubahan kemudian diajukan menjadi Rp60 miliar, yang selanjutnya akan ditutupi melalui pinjaman daerah.

“Pinjaman ke Bank Kalbar itu langkah yang ditempuh agar pembangunan dan program prioritas tetap berjalan,” pungkasnya. (Greg)