Ria Norsan Gabung Gerindra Pasca-Dinas PUPR Mempawah Digeledah KPK

PONTIANAK, insidepontianak.com – Gubernur Kalbar, Ria Norsan resmi berpindah partai dari Golkar ke Gerindra.
Bergabungnya Norsan ke partai besutan Prabowo ditandai dengan penyerahan kartu tanda anggota (KTA) yang dilakungan langsung oleh Sekretaris Gerindra, Ahmad Muzani, pada Selasa (29/4/2025). Ketua DPD Gerindra Kalimantan Barat, Yuliansyah pun membenarkan kabar ini.
"Benar, barusan penyerahan KTA," kata Yuliansyah kepada Insidepontianak.com, Selasa (29/4/2025).
Yuli karib disapa, yang juga Anggota DPR RI, menyambut baik bergabungnya Ria Norsan ke Partai Gerindra.
Ia pun menyampaikan, Norsan tidak hanya sekedar bergabung menjadi kader. Tapi sekaligus menjadi pengurus Partai Gerindra di tingkat pusat.
Perpindahan Ria Norsan ke Gerindra diumumkan bertepatan pasca-KPK menggeledah kantor Dinas PUPR Kabupaten Mempawah.
Informasi yang Insidepontianak.com dapatkan dari berbagai sumber, kabarnya, lembaga antirasuah sedang membidik dugaan kasus korupsi pembangunan Jalan Sekabuk-Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama-Sei Sederam tahun 2015 yang menelan anggaran senilai Rp75 miliar.
Proyek ini dilaksanakan saat Ria Norsan masih menjabat Bupati Mempawah, dan Kepala Dinas PUPR-nya saat itu dijabat Hamdani. Hamdani sendiri menjabat Kepala Dinas PUPR sejak tahun 2012 hingga saat ini.
Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto memastikan sudah ada tersangka, pasca-Dinas PUPR Kabupaten Mempawah digeledah.
"Benar (red, sudah ada tersangka)," kata juru bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto kepada Insidepontianak.com, Senin (28/4/2025).
Namun ia belum merinci identitas tersangka yang telah ditetapkan. Begitupun detail perkaranya juga belum dijelaskan.
"Nanti akan ada rilis resminya," katanya.
Insidepontianak.com sudah mendatangi kantor Dinas PUPR Mempawah untuk melakukan konfirmasi, pada Senin (28/4/2024) pagi.
Namun, di kantor itu, tak ada pihak yang dapat memberi keterangan. Pantauan di lapangan, kantor dinas tersebut sepi.
Kadis PUPR Hamdani dan Kabid PUPR tak berada di tempat. Hanya ada beberapa ASN yang ditemui. Namun, mereka menolak berkomentar terkait kegiatan penggeladahan yang telah dilakukan KPK.
“Pak Kadis keluar," kata pegawai ASN ditemui di kantor dinas PUPR Kabupaten Mempawah.
Upaya Mempertahankan Diri
Pengamat politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Syarif Usmulyadi menilai, langkah politik Ria Norsan lompat ke Partai Gerindra, bisa saja diasumsikan masyarakat sebagai upaya mendekatkan diri dengan kekuasaan, termasuk melindungi diri.
"Wajar saja jika ada anggapan Norsan ke Gerindra untuk memperkuat pertahanannya, karena momentum perpindahan Norsan ke partai penguasa terjadi pasca-penggelahan KPK di Dinas PUPR Mempawah," ujarnya.
Di sisi lain, Usmulyadi melihat, Norsan juga punya kepentingan memiliki pegangan partai setelah tak lagi memimpin Golkar.
Karena kalau tidak, ada kecendrungan Norsan akan menjadi sasaran empuk lawan-lawan politiknya. Apalagi dengan jejak rekam politik yang panjang menjabat Bupati Mempawah dua periode hingga Gubernur Kalbar saat ini.
"Sebagai pemain politik, Norsan perlu tempat berlindung. Saat ini, yang berkuasa adalah Gerindra, maka pilihan Norsan bergabung ke partai penguasa tepat, karena untuk mempertahankan sekaligus mendekatkan diri dengan penguasa sekarang," paparnya.
Hingga berita ini diunggah, Insidepontianak.com masih berupaya mengonfirmasi Ria Norsan melalui sambungan seluler. Sejumlah pertanyaan telah dikirim, dan belum dijawab.
Namun dalam keterangan tertulis, Ria Norsan mengatakan alasannya pindah ke Gerindra karena merasa punya visi perjuangan yang sejalan.
“Sebagai kader Gerindra, saya siap bekerja dan berkontribusi untuk memperkuat posisi Gerindra di Kalimantan Barat, serta mewujudkan Asta Cita Presiden Prabowo,” ujarnya.***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment