Heri Mustamin: Tak Ada Alasan Menolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

13 November 2025 15:22 WIB
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalbar, Heri Mustamin. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com — Ketua Fraksi Golkar DPRD Kalbar, Heri Mustamin, menilai penetapan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional adalah keputusan tepat.

Sebab baginya, jejak pengabdian Soeharto kepada bangsa begitu nyata. Tak bisa dihapus dari sejarah.

“Siapa pun yang berjasa besar untuk negeri ini, layak mendapat tempat terhormat. Dan Pak Harto salah satunya,” kata Heri, Kamis (13/11).

Heri menjelaskan, ada dua hal yang jadi dasar penetapan pahlawan nasional: perjuangan dan pengabdian. Keduanya, melekat kuat pada diri Soeharto.

Ia pun menilai, Soeharto bukan hanya prajurit yang ikut merebut kemerdekaan. Tapi juga arsitek pembangunan nasional.

“Beliau menata arah pembangunan dengan sistem yang jelas. Karena itu, diberi gelar Bapak Pembangunan Indonesia lewat TAP MPR,” ujarnya.

Heri menyebut, Soeharto membangun bangsa ini dari dua sisi: fisik dan spiritual. Ia mencontohkan gagasan pembangunan 99 masjid di seluruh Indonesia, serta pendirian berbagai yayasan pendidikan yang memberi beasiswa bagi generasi muda.

“Pak Harto tak hanya membangun jalan dan gedung, tapi juga membangun manusia,” tambahnya.

Soal pro dan kontra di masyarakat, Heri menyebut hal itu wajar. Tapi ia mengingatkan, bangsa ini harus melihat setiap kebijakan secara utuh.

“Tidak ada manusia sempurna. Tapi jasa Pak Harto jauh lebih besar dari kekurangannya,” ujarnya.

Menanggapi tudingan Soeharto sebagai pemimpin otoriter, Heri punya pandangan lain.
Alasannya, bangsa sebesar Indonesia butuh ketegasan. Dan Soeharto berkarakter tegas.

“Tanpa itu, negara tak akan tertib. Justru karena ketegasan itulah Indonesia bisa tumbuh stabil di masanya,” tegasnya.

Ia juga menyinggung hasil survei yang menunjukkan lebih dari 80 persen rakyat mendukung Soeharto sebagai pahlawan nasional.

“Itu bukti masyarakat menilai berdasarkan fakta sejarah, bukan opini politik,” kata Heri.

Bagi Heri, pengakuan terhadap Soeharto bukan sekadar penghormatan, tapi juga refleksi terhadap sejarah panjang perjalanan bangsa.
“Semoga penganugerahan ini jadi momentum kebangkitan nasional. Kita belajar dari nilai perjuangan dan pengabdian yang ditinggalkannyasebagai tinta emas sejarah Indonesia,” pungkasnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar