Di Momen May Day, Mahasiswa Tuntut Kenaikan UMP Kalbar Rp4,5 Juta

PONTIANAK, insidepontianak.com - Mahasiwa Pontianak yang tergabung dalam berbagai elemen organisasi, menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Barat, di angka Rp4,5 juta.
Tuntuan itu disampaikan dalam aksi unjuk rasa peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, yang digelar di Bundaran Tugu Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, pada Kamis (1/5/2025).
Koordinator Utama Aliansi Mahasiswa Memanggil, Yetno mengatakan, nilai UMP Kalbar saat ini tercatat Rp2.878.286. Terendah se-Kalimantan.
"Rata-rata UMP provinsi lain sudah mencapai Rp3 juta," kata Yetno, Kamis (1/4/2025).
UMP Kalbar saat ini dianggap sangat kecil. Tak cukup menghidupi keluarga bagi orang-orang yang sudah berumah tangga, di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu, ditandai dengan kenaikan harga sembako menyebabkan inflasi.
"Upah buruh hanya Rp 2,8 juta, itu timpang dengan kebutuhan sehari-hari," katanya.
Mahasiswa juga mengeritik standar pendapatan masyarakat miskin yang dipatok pemerintah di bawah Rp500 ribu per bulan. Baginya, hitungan ini sangat tak rasional.
"Kalau penghasilan di atas Rp500 ribu, itu dianggap tidak miskin oleh pemerintah. Bagaimana logikanya? Padahal, pengeluaran per hari saja saat ini paling kecil Rp100 ribu," katanya.
"Itu yang menjadi dasar kita upah sekarang belum layak, karena belum sesuai memenuhi kebutuhan masyarakat menurut kenyataannya," sambungnya.
Karena itu, UMP Kalbar senilai Rp4,5 juta dianggap baru sesuai dengan kondisi ekonomi sekarang, dengan perhitungan rata-rata pengeluaran Rp150 ribu per hari.
Di momentum peringatan May Day ini, mahasiswa juga menyatakan sikap menentang Undang-Undang Omnibus Law, Undang-Undang Tenaga kerja, Undang-Undang TNI, dan Rencana Undang-Undang Polri karena dianggap tidak pro rakyat.
Di sisi lain, mereka mendesak pemerintah secara nasional untuk mengesahakan beberapa Undang-Undang yang dianggap mendukung rakyat. Seperti, UNDANG-UNDANG Masyarakat Adat dan Undang-Undang Perlindungan Buruh Kelapa Sawit.***
Penulis : Gregorius
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment