Maknai Hari Pancasila, Wali Kota Pontianak Minta ASN Tak Tunda Pelayanan Publik

2 Juni 2025 12:51 WIB
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila. (Prokopim)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak untuk tidak menunda-nunda pelayanan publik. 

Penegasan ini disampaikan Edi usai memimpin apel peringatan Hari Lahir Pancasila di Halaman Kantor Wali Kota pada Senin (2/6/2025).

Menurut Edi, seorang pancasilais sejati wajib sigap dan tanggap dalam menyelesaikan persoalan di sekitarnya. Memudahkan pelayanan adalah kewajiban ASN yang telah diatur dalam peraturan, dan hal tersebut diyakini akan membawa dampak positif.

"Jika bukan untuk kita, bisa jadi untuk anak atau cucu kita,” ujarnya.

Edi optimistis, kemajuan Kota Pontianak dapat tercapai apabila setiap individu, khususnya ASN, memaknai serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menekankan, ASN harus menjadi garda terdepan dalam meneladani dan menerapkan butir-butir Pancasila dalam pelayanan.

Birokrat diminta memberikan pelayanan optimal tanpa membeda-bedakan latar belakang masyarakat. 

"Nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, menjaga kerukunan umat beragama, serta menjunjung keadilan, harus menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Edi menekankan bahwa peraturan perundang-undangan seharusnya dipahami sebagai sarana untuk mempermudah, bukan penghalang pelayanan. 

Ia mendorong ASN untuk terus berinovasi dalam menciptakan pelayanan yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kalau ada regulasi yang dampaknya tidak menimbulkan risiko pidana dan tidak menyulitkan, saya minta lakukan hal yang terbaik. Tujuannya supaya pelayanan menjadi mudah dan cepat,” jelasnya.

Dengan semangat kolektivitas dan dedikasi yang tinggi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Edi yakin Pontianak dapat tumbuh sebagai kota yang maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi. 

Ia menambahkan bahwa jika semua bergerak dengan semangat Pancasila, tidak akan ada lagi warga yang mengeluh karena pelayanan lambat atau dipersulit.

"Pancasila itu hidup dalam tindakan. Bukan sekadar diucapkan saat apel, tetapi diwujudkan dalam keputusan dan sikap,” tutupnya.Menurut Edi, seorang Pancasilais sejati wajib sigap dan tanggap dalam menyelesaikan persoalan di sekitarnya. Memudahkan pelayanan adalah kewajiban ASN yang telah diatur dalam peraturan, dan hal tersebut diyakini akan membawa dampak positif.

"Jika bukan untuk kita, bisa jadi untuk anak atau cucu kita,” ujarnya.

Edi optimistis, kemajuan Kota Pontianak dapat tercapai apabila setiap individu, khususnya ASN, memaknai serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia menekankan bahwa ASN harus menjadi garda terdepan dalam meneladani dan menerapkan butir-butir Pancasila dalam pelayanan. Birokrat diminta memberikan pelayanan optimal tanpa membeda-bedakan latar belakang masyarakat. 

"Nilai-nilai luhur Pancasila seperti gotong royong, menjaga kerukunan umat beragama, serta menjunjung keadilan, harus menjadi dasar dalam setiap pengambilan keputusan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Edi menekankan bahwa peraturan perundang-undangan seharusnya dipahami sebagai sarana untuk mempermudah, bukan penghalang pelayanan. 

Ia mendorong ASN untuk terus berinovasi dalam menciptakan pelayanan yang efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

“Kalau ada regulasi yang dampaknya tidak menimbulkan risiko pidana dan tidak menyulitkan, saya minta lakukan hal yang terbaik. Tujuannya supaya pelayanan menjadi mudah dan cepat,” jelasnya.

Dengan semangat kolektivitas dan dedikasi yang tinggi berdasarkan nilai-nilai Pancasila, Edi yakin Pontianak dapat tumbuh sebagai kota yang maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi. 

Ia menambahkan bahwa jika semua bergerak dengan semangat Pancasila, tidak akan ada lagi warga yang mengeluh karena pelayanan lambat atau dipersulit.

"Pancasila itu hidup dalam tindakan. Bukan sekadar diucapkan saat apel, tetapi diwujudkan dalam keputusan dan sikap,” tutupnya.***


Penulis : Dina Prihatin Wardyo
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jidsj

Berita Populer

Seputar Kalbar