Pemerintah Kota Pontianak akan Bangun Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu di 2026

9 Juni 2025 15:48 WIB
Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Wali Kota Pontianak, Edi Kamtono, mengungkapkan rencana pembangunan Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu di Kota Pontianak pada tahun 2026.

Menurutnya, persoalan pengelolaan sampah di kota ini tidak lagi bisa dianggap sepele, terutama di tengah tantangan topografi, perubahan iklim, dan meningkatnya jumlah penduduk.

Edi Kamtono menjelaskan bahwa saat ini Kota Pontianak memproduksi rata-rata 350 hingga 400 ton sampah setiap harinya.

Dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas urban yang padat, jumlah tersebut dipastikan akan terus meningkat.

"Masyarakat Kota Pontianak saat ini hidup di kota dataran rendah, diapit Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kota ini hanya seluas 118,2 kilometer persegi, tapi menghasilkan ratusan ton sampah setiap hari. Jika tidak dikelola secara serius dan berkelanjutan, ini akan jadi bom waktu,” jelasnya.

Pusat Pengelolaan Sampah Terpadu yang akan dibangun ini direncanakan akan mengolah sampah secara modern.

Sampah organik akan diproses menjadi kompos dan gas metana, sedangkan sampah plastik dan anorganik akan diubah menjadi bahan bangunan atau bahan bakar alternatif seperti biomassa.

Meskipun demikian, Wali Kota mengingatkan bahwa teknologi tinggi tidak akan berhasil jika masyarakat masih membuang sampah sembarangan. Oleh karena itu, peran mahasiswa dalam edukasi dan sosialisasi dianggap sangat strategis.

“Solusi teknologi itu perlu, tapi perubahan perilaku lebih penting. Ini yang harus didorong oleh teman-teman mahasiswa. Jadikan pengelolaan sampah sebagai gerakan moral,” tegasnya.

Perubahan perilaku masyarakat dinilai perlu terus didorong melalui edukasi, mulai dari tingkat rumah tangga dengan memilah sampah organik dan anorganik serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Edi Kamtono menambahkan, "Sampah plastik itu tidak sepenuhnya buruk. Kita punya bank sampah, kita olah ulang, daur ulang. Plastik kresek bisa dijadikan bahan bakar. Tapi kita perlu kesadaran kolektif agar tidak membuang sampah sembarangan.”

Pemerintah Kota Pontianak menyatakan sangat terbuka terhadap kolaborasi dengan organisasi mahasiswa dalam mengembangkan program-program pengelolaan sampah, seperti bank sampah, kampanye pengurangan plastik, serta pelatihan pengolahan sampah organik dan daur ulang.***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jidsj

Berita Populer

Seputar Kalbar