Sri Mulyani Diganti, Ini Catatan Kritis Pergantian Menkeu

PONTIANAK, insidepontianak.com - Ini catatan kritis terkait pergantian kabinet atau reshuffle, salah satunya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati digantikan Purbaya Sadewa.
Pelantikan Purbaya berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Tahun 2024-2029 yang dibacakan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara.
"Pergantian tersebut cukup mengejutkan meski hal itu adalah hak prerogatif presiden, yang biasanya sangat wajar terjadi, namun pasca-tragedi demokrasi dengan adanya unjuk rasa menolak tunjangan perumahan DPR RI yang berujung tragedi nasional menimbulkan keterkagetan bagi publik, kata Pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono, PhD.
Menurutnya pergantian Menkeu Sri Mulyani menimbulkan dua sisi respon baik positif maupun negatif. Paling tidak terlihat dari begitu pengumuman pergantian Sri Mulyani dari posisi Menkeu langsung direspon pasar yaitu adanya tekanan pada pasar saham.
Hingga penutupan perdagangan bursa pukul 16.00 WIB, indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot 100,50 poin atau 1,28 persen ke posisi 7.766,85 yang di dominasi oleh saham sektor perbankan.
"Hal itu menunjukkan bahwa kepercayaan investor pada Sri Mulyani di pasar relatif tinggi, mengingat karena beliau dikenal memiliki reputasi yang baik untuk menjaga defisit anggaran dan stabilitas perekonomian nasional," ucap pakar ekonomi moneter Unej itu.
Ia menilai kepergian Sri Mulyani dari kabinet menimbulkan kekhawatiran dan menunjukkan tantangan bagi menteri yang baru untuk menjaga kepercayaan yang sama di mata pasar.
"Terlepas menyeruaknya ketidakpercayaan publik terhadap kebijakan fiskal yang digelontorkan terutama kebijakan pajak yang disorot publik dan dianggap membebani masyarakat," katanya.
Dosen ekonomi Unej itu menilai bahwa perubahan posisi Menteri Keuangan, dari Sri Mulyani ke Purbaya Sadewa bisa menjadi langkah baik untuk ekonomi karena banyak pihak, termasuk organisasi dan masyarakat sipil sudah lama meminta pergantian itu sebagai respon terhadap kritik soal kurangnya dorongan kebijakan dari Menteri Keuangan sebelumnya.
"Hal itu mengindikasikan bahwa kepercayaan publik menjadi tugas utama yang harus diperbaiki oleh Purbaya Sadewa terutama untuk menjaga stabilitas perekonomian dan fiskal negara," ujarnya.
Adhitya mengatakan bahwa pergantian Menkeu membawa tantangan signifikan, terutama terkait dengan keberlanjutan kebijakan fiskal yang telah terbukti efektif dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Sri Mulyani telah memimpin dengan kebijakan yang sukses dalam pengelolaan utang, pembatasan defisit anggaran, dan menjaga kredibilitas fiskal Indonesia di mata dunia dan harus diakui bahwa ia mampu menjaga stabilitas fiskal, prudent, keberlanjutan.
"Meski Purbaya, yang juga berpengalaman di sektor ekonomi, kini menghadapi tugas berat untuk menjaga kesinambungan kebijakan itu, namun juga memiliki kesempatan untuk memperkenalkan kebijakan yang lebih adaptif terhadap dinamika ekonomi global dan kemajuan teknologi, yang bisa mendorong Indonesia ke arah ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif," tuturnya.
Ia berharap, Purbaya mampu memperbaiki transparansi pengelolaan ruang fiskal pemerintah, sehingga dapat meyakinkan masyarakat dan menjaga kepercayaan publik untuk ekonomi Indonesia lebih baik.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia pada Senin (8/9), menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Langkah itu merupakan bagian dari perombakan kabinet yang diumumkan oleh Menteri Sekretaris Negara. (*)
Penulis : REDAKSI
Editor : Wati Susilawati
Tags :

Leave a comment