Norsan Murka Kasus Keracunan MBG di Ketapang, Cari Koordinatornya, Tuntut Tanggung Jawab!

24 September 2025 22:14 WIB
Gubernur Kalbar, Ria Norsan. (Istimewa)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan murka atas insiden keracunan massal makan bergizi gratis (MBG) di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang.

Bagaimana tidak, 20 siswa alami sakit perut dan muntah. Bahkan 16 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi lemas.

“Anak-anak keracunan. Untung masih bisa diselamatkan. Kalau sampai ada yang meninggal dunia, itu masalah serius,” ucap Norsan geram, diwawancarai wartawan, Rabu (24/9/2025).  

Norsan pun kesal lantaran keberadaan koordinator MBG di Kalbar bak ditelan bumi. Bahkan tak pernah sama sekali berkoordinasi.

“Saya masih mencari siapa koordinator MBG ini. Dicari sulit. Sampai saya telepon langsung kepala MBG di pusat,” ujarnya.

Kondisi ini membuat pemerintah daerah seakan jadi tameng kesalahan ketika masalah meledak di lapangan, sementara koordinator resmi justru tak pernah muncul.

“Saat ada masalah, Pemda yang disalahkan masyarakat, padahal koordinatornya tidak pernah berkoordinasi sama sekali,” sindirnya.

Norsan menegaskan, segera memanggil koordinator resmi MBG di Kalbar untuk dimintai pertanggungjawaban. Tak hanya itu, pihak dapur penyedia makanan juga tak boleh lepas tangan.

“Saya lagi cari siapa koordinator MBG ini. Ini bukan soal bisnis, tapi soal keselamatan anak-anak,” ujarnya tegas.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani, mengungkapkan, keracunan bermula sesaat setelah siswa menyantap hidangan MBG. Menu kala itu adalah ikan filet hiu, oseng sayur, tahu goreng, jeruk, dan nasi putih.

“Ikan hiu memang berbau amis, tapi saya menduga sayurnya yang bermasalah. Apalagi sempat dipanaskan ulang,” jelas Dewi.

Akibat insiden ini, para orang tua siswa panik. Salah satunya, Asri Yani, yang mendampingi anaknya di rumah sakit.

“Jujur, saya panik. Untung cepat dibawa ke rumah sakit. Pemerintah harus bertindak tegas, dapur penyedia jangan asal-asalan. Jangan sampai anak-anak jadi korban lagi,” desaknya.***


Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar