Marak Kasus Remaja Depresi Akibat Medsos, KPAID Dorong Penambahan Tenaga Konseling di Puskesmas

12 November 2025 09:30 WIB
Ketua KPAID Kalbar, Nea Nurniyati. (Insidepontianak.com/Andi Ridwansyah)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Fenomena anak dan remaja depresi di Kota Pontianak kian mengkhawatirkan. Tekanan dari media sosial menjadi pemicu utama. Citra diri, komentar jahat, dan ekspektasi digital perlahan menggerus kesehatan mental generasi muda.

Data RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie mencatat, sedikitnya 600 pasien muda didiagnosis mengalami depresi dan gangguan kecemasan sepanjang tahun ini. 

Karena itu Ketua KPAID Kalbar, Nea Nurniyati, mendorong penguatan layanan konseling anak di tingkat Puskesmas. Ia menilai, layanan kesehatan mental harus menjadi bagian penting dari sistem kesehatan dasar.

“Anak-anak yang mengalami tekanan psikis harus bisa mendapat pertolongan lebih awal, di lingkungan terdekat mereka,” kata Nea, Rabu (13/11/2025).

KPAID, sejak 2024, telah merekomendasikan kepada Wali Kota Pontianak untuk menambah tenaga konseling di Puskesmas. Saat itu, dari 23 Puskesmas di 29 kelurahan, hanya satu yang memiliki konselor aktif. Yakni di Puskesmas Sehat.

“Alhamdulillah, rekomendasi kami dijawab dengan penambahan lima tenaga konseling di beberapa Puskesmas. Ini langkah positif agar anak-anak yang membutuhkan pendampingan psikologis bisa segera ditangani,” ujarnya.

Namun, langkah itu belum cukup. KPAID menilai setiap Puskesmas seharusnya memiliki minimal satu tenaga konseling agar akses layanan psikologis lebih merata.

“Harapan kami, tahun ini pemerintah daerah dapat menambah tenaga konselor di seluruh Puskesmas. Anak-anak butuh tempat aman untuk bercerita tanpa takut dihakimi,” tegas Nea.

Selain memperkuat penanganan kasus, KPAID juga mendorong program pencegahan dan edukasi di sekolah serta lingkungan keluarga. Media sosial, kata Nea, bukan hanya ruang interaksi, tapi juga ruang yang bisa melukai jika tak dikelola dengan bijak.

“Kami ingin layanan ini tak hanya fokus setelah kasus terjadi. Tapi juga pada mitigasi, sosialisasi, dan edukasi agar anak-anak lebih terlindungi,” pungkasnya.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar