Sungai Empanang Tecemar, Kades Laja Sandang: Selain PETI, Penggusuran Lahan Sawit Juga Bikin Air Keruh

3 Juli 2025 21:49 WIB
Kegiatan tambang emas tanpa izin (PETI) mencemari air sungai. (Istimewa)

KAPUAS HULU, insidepontianak.com – Sungai Empanang, di Kabupaten Kapuas Hulu, kini tercemar. Air yang dialirkan keruh pekat. Tak layak lagi digunakan untuk mandi dan mencuci.

Situasi ini membuat warga resah. Aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah hulu, diduga menjadi biang keladinya.

"Aktivitas PETI memang masih ada,” ucap Kepala Desa Laja Sandang, Valentinus Jali, dikonfirmasi Insidepontianak.com, Kamis (3/7/2025).

Valentius memastikan, penertiban yang telah dilakukan aparat pada September 2024, tak sepenuhnya menghentikan kegiatan tambang emas ilegal.

Buktinya, kini, para pelaku kembali beraksi: mengeruk tanah di dasar sungai menggunakan mesin robin. Menyebabkan air keruh dan tercemar.

Di sisi lain, menurut Valentius, kegiatan penggusuran kebun sawit juga menyumbang pencemaran lingkungan. Karena, aktivitas itu menciptakan air lumpur dan mengalir ke sungai.

"Jadi, kalau air kotor bukan hanya akibat PETI, tapi bisa juga dari penggusuran lahan kebun sawit oleh perusahaan," katanya.

Kembali ke soal PETI yang marak lagi, Kepala Desa Nanga Kantuk, Teodorus Bony mengatakan, pekerjanya adalah orang-orang dari daerah Lintas Selatan.

Mereka sejatinya telah berulang kali diperingatkan agar berhenti menambang. Tapi tak juga diindahkan.

"Waktu itu, kami (pemerintah desa) kasih waktu satu minggu para pekerja untuk menarik alat tambang dari lokasi, akan tetapi tidak dihiraukan," ujar Bony dengan nada kesal.

Camat Empanang, Herman Goe, mengakui tim gabungan sudah lebih dari tiga kali mendatangi lokasi PETI.

Spanduk peringatan telah dipasang. Alat tambang serta mesin yang ditemukan juga sudah dimusnahkan.

Namun, masalah ini terus berulang, dengan aktivitas PETI yang selalu muncul kembali dua hingga tiga bulan setelah penertiban.

Goe menduga adanya penggunaan alat berat di Desa Laja Sandang dengan dalih pengerukan batu atau pasir, yang kemungkinan besar terkait dengan aktivitas PETI.

Untuk mengatasi persoalan yang tak kunjung usai ini, Goe berencana memanggil para pekerja untuk membuat surat kesepakatan berhenti menambang dalam waktu dekat.***


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar