Belasan Siswa Diduga Keracunan, Dapur MBG Yayasan Media Insan Ditutup, SOP-nya akan Diperiksa

5 November 2025 10:42 WIB
Korwil Badan Gizi Nasional Kapuas Hulu, Soni Deviandi Putra. (Insidepontianak/Teofilusianto Timotius).

KAPUAS HULU, insidepontianak.com — Operasional dapur makanan bergizi gratis (MBG) Yayasan Media Insan di Kedamin Hilir II, Kecamatan Putussibau Selatan, Kapuas Hulu ditutup. 

Penutupan itu dilakukan pihak Badan Gizi Nasional (BGN), usai belasan siswa diduga keracunan setelah menyantap menu MBG, Selasa (4/11/2025).

Inisiden ini terjadi di tiga sekolah: SD Islam Tahfidz, SDIT Kedamin Hilir dan SDN 01 Putussibau Selatan. Total, ada 19 siswa dilarikan ke rumah sakit. 

Mereka rara-rata mengalami pusing, muntah, dan diare. Bahkan satu siswa harus dirawat inap secara intensif, karena sudah mengalami dehidrasi.

“Kami bertanggung jawab penuh atas kejadian ini, termasuk biaya pengobatan para siswa,” tegas Koordinator Wilayah BGN Kapuas Hulu, Soni Deviandi Putra, ditemui di rumah sakit, Selasa malam.

Ia memastikan, kasus dugaan keracunan MBG ini menjadi perhatian serius. Dapur MBG yang melayani tiga sekolah itu akan dievaluasi standar operasional prosedurnya, lewat pemeriksaan CCTV. 

“Kalau juknis dijalankan dengan benar, seharusnya tidak terjadi hal seperti ini,” ujarnya.

Ia juga menyoroti keluhan makanan cepat basi yang sempat muncul sebelumnya. Menurutnya, kesalahan kecil dalam proses penyimpanan bisa berdampak besar.

“Salah satu kesalahan fatal itu menutup makanan panas. Mestinya ditutup setelah dingin,” jelasnya.

Soni memastikan, dapur MBG Kedamin Hilir II akan tetap ditutup hingga seluruh syarat dan sertifikasi dapur terpenuhi. Semua pengelola MBG di Kapuas Hulu juga akan dievaluasi dan diwajibkan memiliki sertifikat laik operasional.

“ini sedang dalam proses,” tegasnya.

Program MBG di Putussibau sendiri telah berjalan sekitar delapan bulan, dengan lima SPPG aktif dan menjangkau 9.000 hingga 10.000 penerima manfaat. Namun dapur yang dikelola Yayasan Media Insan ini baru dua minggu beroperasi.

“Kami masih menunggu dua kecamatan lain, Hulu Gurung dan Selimbau, untuk mulai berjalan. Tapi dengan kejadian ini, semuanya akan kami perketat,” pungkas Soni.

Yayasan Media Insan hingga kini belum memberikan penjelasan mengenai insiden dugaan keracunan makanan di tiga skolah yang dilayani. Begitupun soal penutupan yang dilakukan oleh pihak BGN. Insidepontianai.com, hingga kini masih terus berupaya melakukan konfirmasi.***


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar