Cara Lain Peringati May Day, F-HUKATAN Sambas Gelar Aksi Pungut Sampah di Perbatasan Aruk-Malaysia

SAMBAS, insidepontianak.com - Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan (F-HUKATAN) Kabupaten Sambas, memilih cara lain dalam memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day, tahun ini yang jatuh pada Kamis (1/5/2025).
Mereka tidak menggelar aksi unjuk rasa dengan orasi-orasi perjuangan seperti yang dilakukan kebanyakan organisasi-organisasi sipil di Tanah Air.
Tapi lebih memilih melakukan kerja bakti sosial bertajuk: Aksi Nyata Buruh, Peduli Lingkungan, Bersihkan Negeri. Pesertanya diikuti sekitar 100 orang dari berbagai organisasi dan sejumlah siswa SMP dan SMA.
Kegiatan bakti sosial dimulai dengan senam pagi, pembacaan pernyataan sikap, aksi pungut sampah sejauh 4 km dari Kantor Camat Sajingan Besar sampai ke PLBN Aruk-Malaysia, dan ditutup dengan penandatanganan petisi.
Ketua F-HUKATAN Sambas, Abelnus, menjelaskan kegiatan ini bertujuan mengubah pandangan masyarakat terhadap momentum peringatan hari buruh yang identik dengan demonstrasi di jalanan.
“Selama ini buruh dikenal hanya unjuk rasa dan protes. Kami ingin menunjukkan bahwa buruh juga bisa berkontribusi langsung lewat aksi positif,” ujarnya.
Baginya, peringatan Hari Buruh Internasional atau dikenal dengan istilah May Day, adalah momentum refleksi untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan.
“Menyuarakan ketidakadilan tidak harus dengan demo. Tetapi bisa lewat cara damai dan mendidik, seperti memungut sampah,” katanya.
Camat Sajingan Besar, Obertus, menyambut baik kegiatan bakti sosial yang diinisiasi F-HUKATAN, sebagai cara lain memperingari Hari Buruh Internasional.
Ia berharap, aksi ini bisa dicontoh masyarakat luas. Sebab, menjaga kebersihan lingkungan sangat fundamental dalam melestarikan bumi yang bersih.
"Tidak banyak ormas yang peduli lingkungan. F-HUKATAN adalah contoh positif,” pujinya.
Di kesempatan peringatan May Day, F-HUKATAN juga menyampaikan tujuh pernyataan sikap, sebagai beriku:
Pertama, mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan buruh, serta mendorong kebijakan ketenagakerjaan yang berkeadilan dan inklusif.
Kedua, mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif, yang tetap menjunjung tinggi hak-hak pekerja.
Ketiga, mendorong kesetaraan gender di tempat kerja, dengan memastikan akses yang setara bagi perempuan dan laki-laki dalam pekerjaan, upah, promosi jabatan, serta perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Keempat, menolak segala bentuk eksploitasi pekerja, termasuk sistem kerja tidak tetap yang tidak adil, upah murah, dan PHK sepihak tanpa perlindungan hukum.
Kelima, mendukung penguatan serikat pekerja dan dialog sosial yang konstruktif antara pemerintah, pengusaha, dan buruh dalam menciptakan hubungan industrial yang sehat
Keenam, mengajak seluruh elemen masyarakat Kecamatan Sajingan besar untuk menghargai kontribusi semua pekerja, baik di sektor formal maupun informal, termasuk pekerja perempuan, pekerja rumah tangga, dan kelompok pekerja rentan lainnya.
Ketujuh, mendukung aparat penegak harkamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) agar pengamanan di wilayah Sajingan Besar aman dan tentram dengan mengedepankan pendekatan dialogis, sebagai wujud pelayanan terhadap rakyat.***
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment