Mengkhawatirkan, Loka POM Sambas Segera Sidak Kosmetik Ilegal di Sambas

SAMBAS, insidepontianak.com – Loka Pengawasan Obat dan Makanan (Loka POM) Kabupaten Sambas akan menyidak penjual kosmetik ilegal baik offline store maupun yang berjualan secara online di marketplace.
Kepala Loka POM Sambas, Agus Wahyudi, mengungkapkan bahwa inspeksi mendadak (sidak) ke toko-toko kosmetik sudah rutin dilakukan sepanjang 2025.
"Kami sudah rutin melakukan pemeriksaan ke sarana-sarana kosmetik di Kabupaten Sambas. Namun, memang belum semua wilayah bisa kami jangkau. Pemeriksaan baru dilakukan di Kecamatan Sambas, Tebas, dan Pemangkat," ujarnya, Rabu (6/8/2025).
Selain pemeriksaan langsung, pihaknya juga melakukan pemantauan dunia maya secara berkala. Tim Loka POM memonitor akun-akun di media sosial seperti Facebook dan Instagram yang mempromosikan atau menjual kosmetik ilegal.
"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan. Tempat dan tanggalnya bersifat rahasia," tambahnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pihaknya masih menemukan pedagang yang menjual kosmetik ilegal, terutama di toko kelontong dan toko kosmetik. Barang bukti telah diamankan dan pemilik toko diberikan pembinaan.
Agus mengakui pengawasan di platform online menjadi tantangan tersendiri karena sulitnya menelusuri alamat pelaku. Banyak akun menggunakan identitas dan lokasi palsu, sehingga memerlukan penelusuran lebih mendalam.
"Dari penelusuran, kami temukan akun-akun penjual kosmetik ilegal yang berdomisili di sekitar Sambas, Teluk Keramat, dan laporan dari masyarakat di Pemangkat. Namun, kami belum bisa memastikan karena masih dalam proses," jelasnya.
Ia menambahkan, peredaran kosmetik ilegal di Kabupaten Sambas paling banyak terjadi di marketplace Facebook. Sementara itu, di e-commerce besar seperti Shopee atau Lazada justru jarang ditemukan.
Menurut Agus, sebagian besar kosmetik ilegal berasal dari Malaysia, meski di negara tersebut produk itu juga dilarang.
Barang tersebut diselundupkan ke Indonesia, lalu dipasarkan melalui Facebook. Selain itu, ada pula produk racikan lokal skala rumahan yang berbahaya karena tidak memiliki izin produksi maupun standar keamanan.
"Pemain kosmetik ilegal di Sambas cukup banyak, namun skalanya kecil hingga menengah. Mereka berdiri sendiri-sendiri, tidak ada satu pemain besar yang menguasai pasar,"pungkasnya. (*)
Penulis : Antonia Sentia
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment