Sanggau Dihantui Rabies, Didi Darmadi Desak Pemda Serius Tangani

21 Mei 2025 11:02 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Didi Darmadi. (Insidepontianak.com/Ansar)

SANGGAU, insidepontianak.com - Anggota DPRD Kabupaten Sanggau, Didi Darmadi meminta pemerintah daerah Kabupaten Sanggau serius menangani kasus rabies yang meningkat signifikan di tahun 2025.

Ia menekankan, agar pemerintah memastikan ketersedian vaksin anti rabies atau VAR tercukupi di setiap Puskesmas. Penanganan rabies tak boleh dianggap sepele. Sebab, sangat mengancam nyawa manusia. 

"Jumlah yang tergigit juga sudah banyak. Paling tidak di semua Puskesmas tersedia vaksin. Jadi tidak ada lagi masyarakat yang sampai mencari vaksin ke puskesmas-puskesmas yang bukan didomisili mereka," pesan Didi yang juga Ketua Fraksi PKB DPRD Sanggau, Selasa (20/05/2025).

Lalu, Didi juga menekankan Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) bekerja maksimal untuk memutus mata rantai penyebaran rabies sesegera mungkin. 

Penanganan harus menyeluruh dari hulu hingga hilir. Sosialisasi terhadap para pemilik hewan harus massif, agar peliharaan mereka divaksin.

"Sosialisasi sampai ke daerah yang sulit dijangkau harus dilakukan. karena ini sangat penting. Jangan sampai kita melakukan pengobatan tanpa melakukan pencegahan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, sejak Januari hingga Mei 2025 sebanyak 861 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) dan empat di antaranya meninggal dunia.

Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak Kabupaten Sanggau, Ambius Anton mengaku kesulitan mengatasi kasus penularan rabies pada hewan karana jumlah vaksin yang tersedia hanya sebanyak 2.100 dosis di tahun 2025.

"Jadi ini kita hanya mampu menyediakan 2100 dosis vaksin untuk 2100 ekor HPR yang bersumber dari APBD  Kabupaten Sanggau, Itu saja yang mampu kita," kata Anton, Senin (19/5/2025).

Keterbatasan vaksin ini menjadi penyebab penularan rabies pada hewan di Kabupaten Sanggau sulit untuk diputus. Jika mengacu pada data tahun 2024 Disbunnak Kabupaten Sanggau, populasi hewan penular rabies di 15 kecamatan mencapai 53.488 ekor.

Sedangkan capaian vaksinasi ke hewan penularan rabies di tahun 2024 hanya berjumlah 5.500 dosis. Padahal, vaksinasi ke hewan penular rabies merupakan salah satu kunci untuk pencegahan rabies.

"Kalau kita mau secara proporsi memang dengan populasi HPR 53 ribu lebih ini, 70 persen dari populasi harus divaksin sebenarnya," ujar Anton.

Meski demikian, ia menegaskan, Disbunak Sanggau terus berupaya menangani kasus penularan rabies secara maksimal. Penetapan status kejadian luar biasa (KLB) terus didorong. 

“Ini yang kita mau diskusikan dengan teman-teman dari Dinkes,” katanya.

“Kalau sudah ada bukti-bukti pendukung barulah kita kumpulkan, baru kita usulkan KLB rabies ke pemerintahan," katanya.

Dengan ditetapkan status KLB, pemerintah Kabupaten Sanggau bisa lebih cepat dan massif dalam melakukan pengendalian rabies.

"Kalau kitas sudah tetapkan KLB, kita bisa menggunakan dana BTT (belanja tidak terduga, red) untuk pengendaliannya" pungkas Anton.***


Penulis : Ansar
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar