Komitmen Hijau CMI: Klinik Karyawan, Zero LTI, hingga Recycle Air Tambang

KETAPANG, insidepontianak.com – PT Cita Mineral Investindo Tbk (CMI) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan operasional tambang bauksit yang aman, produktif, dan berkelanjutan.
Melalui tim Health, Safety, and Environment (HSE), perusahaan menjalankan berbagai program pengelolaan kesehatan, keselamatan kerja, serta lingkungan hidup di wilayah operasional Kalimantan Barat.
Manager HSE CMI, Doni Roberto, menjelaskan bahwa tiga pilar utama yang menjadi fokus perusahaan adalah kesehatan kerja, keselamatan operasi, dan kelestarian lingkungan. Seluruh program dijalankan secara berkesinambungan sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia.
Komitmen pada kesehatan diwujudkan melalui program promotif dan preventif, seperti medical check-up rutin, pemantauan lingkungan kerja (debu, kebisingan, pencahayaan hingga confined space), serta pengendalian risiko dengan penerapan hirarki.
“Contoh sederhana adalah penyiraman jalan tambang untuk mengurangi debu. Langkah ini tidak hanya menjaga kesehatan pekerja, tetapi juga meningkatkan keselamatan operasi karena visibilitas tetap terjaga,” ujar Doni.
CMI juga menghadirkan Klinik CMI, yang telah mengantongi sertifikasi standar sebagai klinik pratama kategori risiko menengah tinggi. Klinik ini dilengkapi tenaga medis dan dokter, menyediakan layanan kesehatan dasar, pemeriksaan berkala, hingga pertolongan darurat sebelum rujukan ke rumah sakit. Dengan izin berlaku hingga 2027, fasilitas ini mendukung efisiensi kerja sekaligus produktivitas karyawan.
Di bidang keselamatan kerja, CMI menargetkan Zero Lost Time Incident (LTI). Untuk itu, berbagai program pencegahan dan pengendalian risiko diterapkan, seperti induksi K3 bagi karyawan baru maupun tamu, pre-start inspection (P2H) pada alat berat, identifikasi risiko aktivitas, pelatihan keselamatan, inspeksi rutin, audit SMKP, serta pelaporan berkala ke instansi terkait.
Hasilnya, hingga Agustus 2025 CMI mencatat lebih dari 5 juta jam kerja tanpa kehilangan hari kerja, pencapaian yang menunjukkan budaya keselamatan kerja semakin mengakar kuat di lingkungan perusahaan.
Kelestarian Lingkungan
Aspek lingkungan juga menjadi prioritas. CMI melakukan pengelolaan air limpasan melalui pembangunan kolam pengendapan sedimen, pengelolaan limbah B3 sesuai aturan, reklamasi progresif lahan bekas tambang, serta pemantauan kualitas air permukaan, air tanah, udara, dan kebisingan di sekitar lokasi operasi.
Seluruh hasil pemantauan dilaporkan secara rutin ke Dinas Lingkungan Hidup Kalbar dan Kementerian Lingkungan Hidup melalui sistem SIMPEL. Dalam pengelolaan air, CMI menerapkan sistem daur ulang (recycle) di fasilitas washing plant.
Air yang telah diendapkan sedimennya dipakai kembali untuk pencucian bijih bauksit. Proses ini tidak menggunakan bahan kimia, sehingga aman bagi lingkungan dan mengurangi konsumsi air permukaan.
Pemantauan kualitas air sungai di sekitar tambang juga menunjukkan hasil baik. Konsentrasi logam terlarut dan total suspended solid (TSS) berada di bawah ambang batas baku mutu.
Meski demikian, Doni menekankan pentingnya pemantauan rutin karena kondisi TSS dapat dipengaruhi faktor eksternal seperti curah hujan dan pembukaan lahan di sekitar sungai.
“Untuk meminimalkan dampak, kami melakukan reklamasi progresif dengan menanami lahan bekas tambang menggunakan covercrop seperti rumput dan tanaman kacang-kacangan. Vegetasi ini berfungsi sebagai filter alami yang menahan erosi dan sedimen,” jelasnya.
Ke depan, perusahaan akan meningkatkan langkah preventif melalui pembangunan tambahan kolam pengendapan, pemasangan trap sedimen, revegetasi area tidak aktif, serta pemantauan kualitas air yang lebih konsisten.
“Kami selalu mengacu pada dokumen AMDAL serta RKL-RPL dalam menjalankan program lingkungan. Semua hasilnya dilaporkan secara rutin ke pemerintah. Ini bentuk komitmen CMI menjaga kelestarian ekosistem,” pungkas Doni.***
Penulis : Muhammad Fauzi/biz
Editor : -
Tags :

Leave a comment