Pupuk Kaltim Perkuat Pertanian Berkelanjutan Lewat Agrosolution

27 September 2025 16:32 WIB
Ilustrasi - Panen padi. (Istimewa)

BONTANG, insidepontianak.com — PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) memperluas program pendampingan Agrosolution sebagai komitmen nyata memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan kemandirian petani. 

Langkah ini ditegaskan bertepatan dengan peringatan Hari Tani Nasional 2025. Direktur Operasi Pupuk Kaltim, F. Purwanto, menyebut sejak diluncurkan secara konsisten pada 2020, Agrosolution telah memberi dampak positif bagi petani di berbagai daerah. 

Hingga September 2025, program ini menjangkau 50.918 petani dengan cakupan lahan 103.271 hektar di 16 provinsi, termasuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, dan Jawa Timur.

“Agrosolution terbukti meningkatkan produktivitas pertanian di lokasi pendampingan, dengan kenaikan rata-rata 16% pada padi dan 41% pada jagung. Dampak ini berimbas langsung pada peningkatan kesejahteraan petani,” jelas Purwanto.

Ia menegaskan, Pupuk Kaltim tidak ingin berhenti sebagai produsen pupuk semata, melainkan hadir langsung bagi petani melalui pendampingan yang berorientasi pada kemandirian dan keberlanjutan.

Agrosolution dirancang sebagai program pendampingan pertanian modern yang mengedepankan prinsip People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership (5P). 

Selain penyediaan bibit, pupuk, dan pengolahan tanah, program ini mencakup adopsi teknologi, akses permodalan, serta kepastian pasar dengan harga jual di atas rata-rata. Purwanto menambahkan, implementasi Agrosolution akan terus diperluas agar manfaatnya semakin merata. 

“Fokus kami bukan hanya produktivitas, tapi juga kesejahteraan dan kemandirian petani. Pendampingan konsisten akan memberi dampak nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” katanya.

Dampak positif program ini dirasakan Hadi Sugianto, petani padi asal Kalimantan Timur. Sejak bergabung pada 2024, produktivitas lahannya meningkat dari 3 ton per hektar menjadi 4,5 hingga 7 ton per hektar per panen.

Melalui Agrosolution, Hadi memperoleh pembekalan pertanian presisi, mulai dari pengukuran PH tanah, teknik pemupukan sesuai kebutuhan, hingga penerapan pupuk berbasis musim tanam. Ia juga diperkenalkan dengan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan.

“Setelah ikut program, panen saya naik 60–70%. Dari 3 ton per hektar, kini bisa mencapai 4,5 sampai 7 ton sekali panen,” ungkap Hadi.

Dengan hasil tersebut, Pupuk Kaltim menegaskan Agrosolution sebagai bukti nyata komitmen perusahaan dalam mendukung pertanian Indonesia yang produktif, mandiri, dan berkelanjutan.***


Penulis : Dina Prihatin Wardoyo
Editor : -

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar