Borneo Forum ke-8 Digelar: GAPKI Soroti PR Besar Sawit hingga Menyoal PSR yang Belum Optimal

21 Agustus 2025 20:23 WIB
Diskusi dalam Borneo Forum ke-8 di Pontianak, Kamis (21/8/2025)/IST

PONTIANAK, insidepontianak.com – Ratusan peserta menghadiri Borneo Forum ke-8 di Pontianak, Kamis (21/8/2025). Forum yang diikuti sekitar 600 orang ini membahas arah industri sawit Indonesia ke depan.

Ketua Panitia, Purwati Munawir, menegaskan forum ini fokus pada ekosistem sawit, bukan sekadar bisnis. Acara juga diramaikan 24 peserta pameran dari perusahaan dan UMKM.

Ketua Umum GAPKI, Eddy Martono, menyebut sawit sudah tiga kali menyelamatkan ekonomi nasional, saat krisis 1998, krisis global 2008, dan pandemi Covid-19. Namun, ia menyoroti lambannya Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

“Kalau PSR berjalan optimal, petani kecil akan lebih sejahtera,” kata Eddy.

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menegaskan dukungan penuh pada sawit sebagai penopang pangan nasional. Sementara Pemprov Kalbar menilai potensi sawit daerah masih besar jika dikelola dengan baik.

Data GAPKI mencatat ada 749 perusahaan anggota di seluruh Indonesia dengan luas lahan 3,7 juta hektare, setara 30 persen dari total perusahaan sawit nasional. Namun di Kalimantan Barat, dari 325 perusahaan hanya 78 yang tergabung dalam GAPKI. Eddy menilai hal ini sebagai pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

“Momentum tidak boleh hilang. Perang tarif global memberi ruang bagi Indonesia untuk memimpin pasar sawit dunia. Syaratnya, tata kelola harus lebih rapi, transparan, dan inklusif,” tegas Eddy.

PR Besar: Peremajaan Sawit Rakyat

Isu strategis lain yang mengemuka adalah Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Eddy menilai program ini berjalan lambat, padahal menjadi kunci peningkatan kesejahteraan petani.

“Kalau PSR berjalan optimal, masyarakat kecil yang bergantung pada sawit bisa lebih sejahtera,” ujarnya.

GAPKI mendorong percepatan PSR melalui kolaborasi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Program ini tidak hanya soal produktivitas, tapi juga keadilan ekonomi bagi jutaan keluarga petani sawit.

Dukungan Pemerintah dan Daerah

Pemerintah menyatakan dukungan penuh terhadap industri sawit. Baginda Siagian, Direktur Tanaman Kelapa Sawit Kementerian Pertanian, menegaskan komoditas ini tetap menjadi penopang utama ketahanan pangan nasional.

Hal senada disampaikan Christianus Lumano, Staf Ahli Gubernur Kalbar. Menurutnya, potensi sawit di Kalimantan Barat masih sangat besar. Jika dikelola dengan bijak, sawit dapat memperkuat ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Momentum Konsolidasi

Selain Borneo Forum, GAPKI juga menggelar forum serupa di wilayah lain, seperti Andalas Forum di Sumatera. Forum-forum ini menjadi jaringan konsolidasi antara industri dan pemerintah.

“Forum seperti ini kesempatan emas memberi masukan langsung kepada pemerintah,” kata Eddy.

Borneo Forum ke-8 menjadi bukti pentingnya kolaborasi lintas sektor. Industri, pemerintah, akademisi, hingga masyarakat petani sawit harus berjalan bersama. (*)

 


Penulis : REDAKSI/MUH
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar