Fraksi PDIP dan Hanura Kalbar Sarankan Gubernur Libatkan Partai Koalisi dalam Kebijakan Strategis

PONTIANAK, insidepontianak.com – Ketua Fraksi PDI Perjuangan dan Hanura DPRD Kalimantan Barat memberikan masukan kepada Gubernur Ria Norsan agar lebih terbuka dalam mengambil kebijakan strategis, khususnya terkait penataan aparatur sipil negara.
Hal ini disampaikan menyusul pelantikan 47 pejabat eselon III di lingkungan Pemprov Kalbar yang dinilai dilakukan tanpa komunikasi dengan partai pengusung.
“Pelantikan pejabat adalah hak prerogatif gubernur, namun akan lebih baik jika proses ini juga melibatkan masukan dari partai-partai koalisi. Sehingga, janji kebersamaan yang pernah disampaikan saat Pilgub dulu benar-benar diwujudkan,” ujar Agus Sudarmansyah, Senin (25/8/2025).
PDI Perjuangan meyakini pelantikan esselon III dengan niat baik. Namun, mereka menyayangkan mereka tak dilibatkan. Padahal, mereka juga memiliki catatan-catatan terkait pengelolaan aparatur sipil di pemerintah Provinsi Kalimantan Barat ini yang tidak profesional.
"Dan saya lihat pejabat-pejabat yang dilantik itu belum teruji kapasitasnya, kapabilitasnya," tegasnya.
Ia menyadari, pergantian merupakan hak prerogatifnya Gubernur. Namun, setidak-tidaknya juga pertimbangan-pertimbangan dari partai yang mengusung beliau.
“Sekarang kesannya daerah ini dikelola seperti rumah tangga. Padahal Kalbar sangat luas dengan persoalan kompleks, mulai dari PETI, tanah adat ulayat, infrastruktur, pendidikan, kesehatan, hingga banyak desa yang masih gelap gulita,” tambahnya.
Selain soal pelantikan pejabat, Agus juga menyoroti munculnya berbagai persoalan seperti Satgas PKH yang disebut meresahkan masyarakat pedalaman karena merampas tanah adat tanpa sosialisasi.
Hal itu, menurutnya, justru berlawanan dengan janji gubernur yang dulu berkomitmen melindungi masyarakat adat.
Senada dengan Agus, Anggota Fraksi Hanura, Suyanto Tanjung mengingatkan bahwa PDIP, Hanura, dan PPP merupakan partai pengusung Ria Norsan-Krisantus Kurniawan.
Ia juga mengingatkan janji kampanye yang saat itu dimulai dengan kebersamaan, dan akan bersama-sama membangun Kalbar.
"Pada saat pemilu yang lalu berdarah-darah mendukung beliau berdua. Ternyata dalam perjalanannya kebersamaan itu sudah mulai menjauh dari koalisi ini," pungkasnya (Andi)
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Wati Susilawati
Tags :

Leave a comment