Dewan Kayong Utara Syaefful: Pembangunan Listrik di Wilayah Transmigrasi Jangan Diabaikan

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Anggota DPRD Kayong Utara, Syaefful Hartadin, juga menyoroti komitmen pemerintah menghadirkan percepatan pemerataan listrik di pelosok desa.
Di wilayah Transmigrasi SP4, Desa Mata-Mata, Kecamatan Simpang Hilir, misalnya. Sampai saat ini, masyarakat di sana belum tersentuh listrik negara.
Padahal, seluruh warga negara berhak mendapatkan pelayanan dasar yang sama, termasuk akses listrik.
"Pembangunan di wilayah transmigrasi tidak boleh diabaikan. Beberapa titik seperti SP3 dan beberapa kawasan di Kecamatan Seponti juga belum dialiri listrik,” ucapnya, Jumat (27/6/2025).
“Padahal wilayah itu terus berkembang. Pemerintah daerah harus memastikan mereka mendapat hak dasarnya,” tegas Syaefful.
Ia juga mendesak PT PLN (Persero) agar tidak mengabaikan kondisi masyarakat eks-transmigrasi yang belum menikmati listrik.
Menurutnya, alasan geografis atau kepadatan penduduk tidak seharusnya menjadi penghalang dalam penyediaan layanan publik esensial.
"PLN harus menganggap daerah-daerah ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tanggung jawab pelayanan mereka,” tambahnya.
Kekecewaan mendalam turut diungkapkan warga. Salah satunya Martino Dimas. Warga yang tinggal di kawasan transmigrasi SP4.
Ia mengaku lelah dengan janji-janji berulang kali menyatakan listrik negara akan masuk, namun tanpa realisasi hingga saat ini.
“Sejak 2018 kami dijanjikan listrik tahun depan, tapi nyatanya sampai sekarang kami masih gelap. Janji itu cuma omong kosong,” ungkap Martino dengan nada kecewa.
Kondisi miris ini menggambarkan adanya kesenjangan dalam pelayanan dasar di Kabupaten Kayong Utara.
Saat sebagian wilayah menikmati kemajuan infrastruktur, kawasan transmigrasi seperti SP4 masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan paling fundamental. Yaitu ketersediaan listrik.***
Penulis : Muhammad Fauzi
Editor : Abdul Halikurrahman
Leave a comment