Dikunjungi Wakil Gubenur Kalbar Krisantus, Wabup Kayong Utara Malah Curhat

KAYONG UTARA, insidepontianak.com – Wakil Bupati Kayong Utara, Amru Chanwari, secara terbuka mengungkap kondisi keuangan daerah yang tengah menghadapi tantangan serius. Hal ini disampaikannya saat menghadiri malam ramah tamah bersama Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, di Sukadana.
Dalam kesempatan itu, Amru menyampaikan bahwa kondisi infrastruktur dan keuangan Kayong Utara masih jauh dari ideal.
Disampaikan Amru, jalan Provinsi di Kayong Utara saat ini berkisaran sepanjang 80 Km lebih, dari total infrastruktur yang ada, hanya sekitar 50 hingga 60 persen jalan provinsi yang dalam kondisi baik, sementara sekitar 40 persen lainnya masih tergolong rusak berat.
“Kami paham dan mengerti terkait kondisi keuangan dari transfer pusat ke daerah. Namun tidak salah kami berkeluh kesah (kondisi jalan Provinsi) kepada orangtua kami, (Pemprov Kalbar),” ujar Amru saat memberikan sambutannya, Rabu (8/10/2025) malam.
Amru menjelaskan, ketika dirinya bersama Bupati Romi Wijaya dilantik, mereka mewarisi kondisi keuangan daerah yang berat. Ia bahkan menyebut bahwa memimpin pemerintahan saat ini memulai bukan dari nol, melainkan dari posisi minus.
“Anggaran 2024 menyisakan hutang ke pihak ketiga yang harus kami bayar. Maka APBD Kayong tahun 2025 mengalami defisit sebesar Rp82 miliar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Amru juga menyoroti kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kayong Utara yang masih sangat kecil. Dari total APBD, kontribusi PAD hanya mencapai lima persen, sementara 95 persen sisanya masih bergantung pada dana transfer pusat.
“Kayong mendapat pengurangan transfer sebesar Rp185 Miliar lebih, atau sekitar 25 persen dari total APBD. Inilah situasi yang kita hadapi, bagaimana kita memenuhi ekspektasi dan keinginan masyarakat,” kata Amru.
Amru juga memberikan peringatan dini kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kayong Utara. Dengan kondisi fiskal yang semakin menantang, pemerintah daerah harus menyiapkan langkah efisiensi, termasuk kemungkinan pemangkasan tunjangan.
“Rasanya untuk gaji ASN saja (berat). Ini sebagai warning, siap-siap saja ASN kita, paling tidak tunjangannya akan terpangkas,” tegas Amru.
Menurut Amru, kondisi ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dan provinsi, agar pembangunan di Kayong Utara dapat tetap berjalan meski di tengah keterbatasan anggaran. (*)
Penulis : Fauzi
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment