Bupati Kubu Raya 'Naik Pitam' Ditegur Angkasa Pura II Soal Penataan Kawasan Bandara

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Bupati Kubu Raya Sujiwo naik pitam setelah pihak PT Angkasa Pura II menegur pekerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kubu Raya sedang melakukan pengecatan dan pemasangan lampu hias di kawasan Bandara Internasional Supadio.
Sujiwo menilai, sikap Angkasa Pura II sebagai bentuk arogansi birokrasi yang tak menghargai kerja pemerintah daerah dalam memperindah kawasan strategis dan menjawab keresahan masyarakat.
"Proyek penataan kawasan itu merupakan bagian dari upaya menciptakan wajah baru pintu gerbang Kalimantan Barat agar lebih terang dan indah," kata Sujiwo, Rabu (8/10/2025).
Tak sampai disitu, Sujiwo menilai tindakan tersebut berlebihan, apalagi dilakukan terhadap sesama instansi pemerintah.
"Seharusnya pihak Angkasa Pura II bisa berkoordinasi dengan baik tanpa harus bersikap seperti menginterogasi petugas lapangan," ujarnya.
Di samping itu, Sujiwo menyinggung kondisi kawasan bandara yang dianggap tidak terawat dan kumuh, mulai dari taman hingga sistem parkir otomatis yang sering macet.
Ia menegaskan, penataan yang dilakukan Pemkab Kubu Raya justru bertujuan mempercantik kawasan dan memberi kenyamanan bagi warga serta tamu dari luar daerah.
“Kalau saya mau perbaiki supaya terang dan indah saja ditegur, ini sudah kebangetan,” ujarnya dengan nada tinggi.
“Kami ini sama-sama pelat merah, harusnya bisa saling dukung, bukan saling jegal," tambahnya.
Sujiwo juga menyoroti cara Angkasa Pura II yang menurutnya terlalu kaku dan prosedural dalam menanggapi upaya pemerintah daerah menjawab kebutuhan publik.
“Kalau semua harus surat menyurat dulu sementara rakyat menjerit, ya kapan selesainya. Rakyat butuh hasil nyata, bukan birokrasi berlapis,” tegasnya.
Meskipun kecewa, Sujiwo tetap membuka ruang komunikasi dengan pihak Angkasa Pura II asalkan dilakukan dengan saling menghormati dan tidak menghambat kerja pelayanan publik.
PUPR Akui Terjadi Miskomunikasi
Plt. Kepala Dinas PUPR Kubu Raya, Supratmansyah, membenarkan adanya teguran dari pihak Angkasa Pura II terhadap pekerja mereka di lapangan. Kejadian itu terjadi, karena kurangnya koordinasi awal.
“Kami memang belum sempat menyampaikan secara formal. Tapi pekerjaan itu sifatnya respon cepat terhadap keluhan masyarakat yang menganggap kawasan bandara gelap dan kusam,” ujarnya.
Menurutnya, proyek penataan itu merupakan perintah langsung dari Bupati untuk memperindah kawasan yang menjadi pintu masuk Kalbar.
“Harapannya agar ketika orang datang ke Kalbar, kesan pertama yang dilihat adalah daerah yang tertata, bukan kawasan kusam,” pungkasnya. (Greg)
Penulis : Gregorius
Editor : Wati Susilawati
Leave a comment