Banjir Mengintai Desa Pasak Piang: Sungai Dangkal, Sawit Mengepung

18 November 2025 14:50 WIB
Banjir yang melanda Sekolah Dasar di Desa Pasak Piang, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, pada September 2025. (Istimewa)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Intensitas hujan mulai meningkat. Setiap November–Desember, banjir musiman pun selalu mengintai.

Desa Pasak Piang, di Kecamatan Sungai Ambawang, Kubu Raya, termasuk wilayah yang paling sering terendam.

September kemarin, banjir bahkan sudah meneggelamkan pemukiman warga di sana. Sebanyak 706 kepala keluarga atau 2.396 jiwa terdampak.

Camat Sungai Ambawang, Jurin, mengingatkan warga Pasak Piang kembali waspada. Sebab ancaman banjir berpotensi melanda, mengingat musim hujan telah tiba.

Apalagi, sungai sepanjang 12 kilometer, dari Muara Simpang Kanan hingga Bengkare, tak kunjung dinormalisasi. 

Situasi itu diperparah dengan tumbuhan gulma yang menumpuk. Pendangkalan makin parah. Aliran air menuju Sungai Kapuas tersumbat. Jika hujan, air akan mudah meluap.

Kondisi diperburuk karakter wilayah Pasak Piang yang berupa rawa. Daya serap minim. Hutan nyaris habis. 

Kini, desa itu dikepung perkebunan sawit korporasi. Perusahaan menguasai 6.900 hektare lahan di Pasak Piang, dan 3.500 hektare di Desa Lingga, mengutip jariungu.com.

Dari berbagai literasi, disebutkan, pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit, secara drastis mengurangi tutupan lahan alami.

Dampaknya terhadap lingkungan: akan terjadi perubahan sifat fisik tanah, termasuk penurunan daya serap air karena terjadi pemadatan tanah.

“Sehingga risiko banjir tinggi. Pasak Piang paling rentan,” kata Camat Sungai Ambawang, Jurin kepada Insidepontianak.com, Selasa (18/11/2025).

Pasak Piang bertetangga dengan Desa Lingga, Pancaroba, dan Desa Teluk Bakung. Ketiga desa itu juga pernah menjadi langganan banjir.

Namun, sungai di kawasan tiga desa tersebut telah dinormalisasi sepanjang 38 kilometer. Air kini lebih cepat mengalir ke Sungai Kapuas.

“Dulu tiga desa itu parah. Sekarang aman,” ujar Jurin.

Untuk mengantisipasi banjir di Pasak Piang, alat berat dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan telah disiagakan.

Bupati Sujiwo langsung menggerakkan fasilitas itu, agar penyumbatan gulma segera dibersihkan.

“Ini mendesak. Kita butuh percepatan pembersihan,” tegas Jurin.

Infrastruktur terdampak banjir turut jadi perhatian. SMP Negeri 4 Pancaroba sudah masuk tahap perencanaan rehabilitasi.

“Insyaallah 2026 mulai dikerjakan. Fokus kami Pasak Piang. Kami siaga total,” pungkasnya.***


Penulis : Gregorius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar