Geger Penipuan Menggunakan Uang Palsu Berupa Uang Mainan di Ngabang

8 Oktober 2025 14:04 WIB
Pemilik Toko Laris Ponsel, Aristo menunjukan uang mainan uang digunakan pelaku untuk transaksi top up dompet digital (dana).

LANDAK, Insidepontianak.com - Geger modus penipuan transaksi menggunakan uang palsu berupa uang mainan di Ngabang, dua pemilik usaha toko jadi korban. 

Beberapa waktu lalu, jagat media sosial Landak sempat dihebohkan dengan beredarnya postingan yang memperlihatkan sejumlah orang berbelanja menggunakan uang palsu berupa uang mainan di salah satu toko.

Menurut Aristo, pemilik toko konter pulsa di Ngabang yang sempat menjadi korban aksi penipuan uang palsu mengatakan, pada Selasa (07/10) malam sekitar pukul 22.00, dua orang pemuda yang menaiki motor Vario hendak melakukan transaksi top up dompet digital (Dana) senilai Rp140.000.

Ia yang tak merasa curiga awalnya hampir tertipu, namun sesaat sebelum melakukan konfirmasi transfer, ia kemudian memeriksa uang yang diserahkan oleh pelaku.

"Dari situ ketahuan, dari Rp150.000 uang yang dia kasi ternyata Rp100.000 itu uang mainan," tutur Aristo, Rabu (08/10/2025).

Dia sempat meneriaki pelaku, namun kedua pelaku tersebut tidak menggubris dan langsung kabur dari sana.

"Sebelum transaksi selesai memang dia sudah mau pergi, uangnya ditinggal. Saya panggil tapi mereka tidak balik, langsung pergi," ucapnya.

Rupanya, tak hanya sekali toko konter pulsa Aristo mengalami kejadian tersebut, sekitar dua bulan lalu ia sempat tertipu tranksaksi menggunakan uang palsu.

Ketika itu, ia sama sekali tak mengetahui bahwa telah tertipu dengan uang palsu, barulah setelah ia ingin menyetorkan sejumlah uang di salah satu Bank Himbara, diketahui selembar uang dengan pecahan Rp100.000 ternyata uang palsu.

"Yang itu ketahuan setelah ingin setor tunai di Bank, baru ketahuan ternyata uang mainan," jelas Aristo.

Sementara itu, toko lain juga menjadi korban penipuan tersebut, di malam yang sama dan waktu yang berdekatan. 

Pemilik toko mengalami sejumlah kerugian hingga ratusan ribu. Dari pantauan CCTV toko terlihat tiga orang pelaku yang bergantian melakukan transaksi menggunakan uang palsu dengan pecahan Rp100.000.

Menurut keterangan pemilik toko, para pelaku menggunakan uang mainan tersebut hanya berbelanja minuman botol, dari hasil belanja tersebut, pelaku akhirnya mendapat kembalian uang asli.

Cara pelaku melancarkan aksinya cukup cerdik, agar tak diketahui korban, uang mainan tersebut mereka lipat dan campurkan dengan uang asli dengan tujuan meminimalisir kecurigaan pemilik toko.

Secara sekilas, jika dilipat uang mainan yang meraka gunakan terlihat cukup mirip dengan uang asli.

Perbedaannya, dibandingkan dengan uang asli, uang mainan yang digunakan pelaku lebih pendek dari uang asli, serta bila dilihat lebih teliti, ada tulisan "Uang Mainan" di pojok uang dekat gambar lambang garuda. (Wahyu).


Penulis : Ya Wahyu
Editor : -

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar