109 Siswa SD-SMP di Landak Putus Sekolah, Mayoritas karena Ekonomi dan Jarak

30 Oktober 2025 11:50 WIB
Ilustrasi - Siswa SD di Ngabang, Kabupaten Landak tampak ceria. (Insidepontianak.com/Wahyu)

LANDAK, insidepontianak.com – Angka putus sekolah di Kabupaten Landak masih tinggi. Dalam dua tahun terakhir, tercatat 109 siswa SD dan SMP berhenti sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Landak, Samsul Bahri pun membeberkan datanya. Tahun 2023, tercatat 32 siswa SD dan 35 siswa SMP tak melanjutkan pendidikan.

Sementara tahun berikutnya, jumlah anak putus sekolah masih bertambah. Di 2024 tercatat 18 siswa SD dan 24 siswa SMP ikut menyusul berhenti sekolah.

“Untuk 2025 belum bisa dipastikan, karena tahun ajaran masih berjalan. Datanya masih kami finalkan,” kata Samsul, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, alasan anak-anak berhenti sekolah beragam. Sebagian besar karena ekonomi lemah, jarak sekolah yang jauh, dan pilihan untuk bekerja lebih dulu.

“Banyak yang lebih tertarik bekerja. Ada juga yang tidak naik kelas lalu memutuskan berhenti,” ujarnya.

Masalah ini bukan sekadar angka. Dampaknya langsung terasa pada Angka Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Murni (APM), dan Angka Partisipasi Kasar (APK) di Kabupaten Landak. Semuanya ikut menurun.

Namun, Samsul memastikan pemerintah daerah tak tinggal diam. Berbagai kebijakan sudah disiapkan untuk meminimalisir kasus anak putus sekolah.

Mulai dari membangun SMP di daerah tanpa sekolah menengah, hingga mendirikan SD mini di pedesaan, agar anak-anak tak perlu berjalan jauh menempuh pendidikan.

“Selain pembangunan fisik, kami juga lakukan pendekatan kepada orang tua. Kami ingin mereka terus mendorong anaknya bersekolah,” pungkasnya.***


Penulis : Wahyu
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar