Program Light Up The Dream PLN: Berkah Bagi Wiwik, Si Pejuang Keluarga di Mempawah

21 Agustus 2025 19:59 WIB
Penuh haru, Wiwik Handayani (kiri) memeluk General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Maria G.I. Gunawan (kanan), sebagai ungkapan bahagia atas terwujudnya mimpi rumahnya yang kini telah berlistrik melalui program Light Up The Dream (LUTD) dari PLN. (20/08)

MEMPAWAH, insidepontianak.com – Wiwik bukan hanya seorang ibu. Ia adalah sosok pejuang. Sejak ditinggalkan suami, ia berjuang keras menghidupi anak-anaknya dengan berjualan minuman kesehatan, berkeliling dari satu tempat ke tempat lain. 

Tangis haru pecah di sebuah rumah sederhana di Dusun Satrya, Sungai Dungun, Mempawah. Bagi Wiwik Handayani (41), seorang ibu tunggal yang membesarkan empat anak seorang diri, Rabu (20/8/2025) bukan sekadar hari biasa. 

Hari itu menjadi penanda doa panjangnya selama bertahun-tahun akhirnya terkabul rumah kecil yang selama ini gelap kini resmi terang benderang berkat program Light Up The Dream (LUTD) dari PLN.

Peluh dan lelah tidak pernah menghentikan langkahnya, karena di balik itu ada empat buah hati yang menjadi sumber kekuatan sekaligus alasan untuk terus bertahan.

Namun di tengah kegigihannya, ada satu impian sederhana yang selama delapan tahun tak kunjung terwujud memiliki listrik di rumah sendiri. Selama ini ia hanya menumpang dari tetangga. 

Kadang, ketika pasokan terbatas, ia dan anak-anak harus rela beristirahat dalam gelap, ditemani temaram lampu minyak atau cahaya redup bohlam seadanya.

“Setiap malam saya selalu berdoa, semoga suatu hari anak-anak bisa belajar dengan tenang tanpa takut lampu padam. Saya ingin rumah ini terang, hangat, dan penuh tawa,” ungkap Wiwik dengan mata berkaca-kaca.

Doa itu akhirnya dijawab. Pada Rabu yang penuh makna itu, ketika aliran listrik pertama kali masuk dan lampu menyala di ruang kecilnya, tangis syukur tak terbendung. Wiwik memeluk anak-anaknya erat, seolah cahaya yang menyinari rumah juga ikut menerangi hatinya.

“Bagi kami, listrik bukan hanya soal terang. Ini harapan baru. Anak-anak bisa belajar lebih baik, bisa meraih cita-cita mereka,” ucapnya dengan suara bergetar.

Manager PLN UP3 Mempawah, Abdul Azis, menyampaikan bahwa Wiwik hanyalah satu dari puluhan warga yang merasakan kebahagiaan serupa.

“Di wilayah kerja PLN UP3 Mempawah, sebanyak 40 rumah warga kurang mampu berhasil dialiri listrik melalui program LUTD ini. Jumlah ini menjadi yang terbanyak dibanding unit PLN lainnya di Kalimantan Barat,” jelasnya.

Azis menambahkan, program LUTD tidak menggunakan dana perusahaan, melainkan murni hasil donasi sukarela pegawai PLN. 

“Inilah bukti nyata gotong royong insan PLN untuk membantu sesama. Listrik tidak hanya tentang energi, tetapi juga tentang menghadirkan keadilan dan pemerataan bagi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager PLN UID Kalimantan Barat, Maria G.I. Gunawan, menegaskan makna yang lebih dalam dari program tersebut.

Setiap rumah yang terang hari ini adalah simbol kasih. Program ini lahir dari hati para pegawai PLN yang rela menyisihkan sebagian rezekinya. 

“Bagi kami, menyalakan listrik bukan sekadar pekerjaan, tetapi tentang menyalakan harapan,” tuturnya penuh haru.

Kini, di rumah sederhana Wiwik, cahaya lampu bukan lagi sekadar penerang malam. Ia adalah simbol doa yang terjawab, harapan yang hidup kembali, dan bukti nyata bahwa kasih dan gotong royong mampu mengubah hidup seseorang. (*)


Penulis : Dina Wardoyo
Editor : -

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar