Wamen P2MI Christina Aryani Lakukan Kerjasama dengan Pemerintah Jepang

21 Agustus 2025 13:49 WIB
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani/ist

JEPANG, insidepontianak.com - Pada 2024, tercatat lebih dari 5.500 pekerja asing masuk lewat skema magang dan sekitar 2.000 orang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW). 

Berdasarkan data yang disampaikan Pemerintah Prefektur Miyagi Jepang, saat ini terdapat 19.554 pekerja migran asing. 

Negara Vietnam menempati posisi pertama dengan sekitar 4.800 pekerja, disusul Nepal, Tiongkok, dan Indonesia di peringkat keempat dengan sekitar 2.200 pekerja. 

Menurut Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI), Christina Aryani, pentingnya kerja sama langsung antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) dengan sejumlah pemerintah daerah atau prefektur potensial di Jepang.

Dalam kunjungan kerjanya ke Prefektur Miyagi, Rabu (20/8/2025) kemarin, Wamen Christina menyambut baik rencana pemerintah Prefektur Miyagi menyiapkan insentif untuk perusahaan lokal di Jepang yang bisa meningkatkan kompetensi pekerja migran, termasuk dari Indonesia. 

Adapun kompetensi tersebut berupa pelatihan bahasa, keterampilan lanjutan hingga sertifikasi. Insentif ini akan diberikan setelah pekerja migran tersebut bekerja di perusahaan lokal yang ada di Prefektur Miyagi. Pemberian insentif ini akan berguna dan sangat membantu pekerja migran Indonesia.

“Mereka bisa meningkatkan keterampilan dan jenjang karier di Jepang," terangnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (21/8/2025) pagi.

Politisi Golkar ini menyatakan, Pemerintah Miyagi mengatakan kebutuhan tenaga kerja asing masih terus meningkat seiring kekurangan tenaga kerja lokal, sehingga peluang penempatan pekerja migran Indonesia semakin terbuka lebar.

Prefektur Miyagi menyampaikan mereka ingin menerima lebih banyak lagi pekerja migran Indonesia, terutama melalui skema SSW. 

“Karena itu, dukungan berupa subsidi peningkatan ketrampilan ini menjadi salah satu upaya konkret untuk memastikan kualitas pekerja migran Indonesia lebih siap bersaing," jelasnya.

Model kerja sama antara Kementerian P2MI dan pemerintah prefektur di Jepang bisa menjadi contoh percepatan penguatan penempatan pekerja migran yang lebih terarah.

“Sesuai kebutuhan lapangan," tutur Christina Aryani.

Pertemuan Kementerian P2MI dengan Gubernur dan Perwakilan DPR Miyagi ini juga menghasilkan kesepakatan penandatanganan kerja sama (MoU) terkait peningkatan penempatan dan penyiapan pekerja migran Indonesia terampil.

Selain pertemuan, Kementerian P2MI juga mengunjungi job fair, di mana 180 perusahaan lokal turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. (*)


Penulis : Dina Wardoyo
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar