Cegah Perlintasan Ilegal, Tim Gabungan Imigrasi Perketat Pengawasan Jalan Tikus di Badau-Malaysia

18 Mei 2025 14:51 WIB
Petugas gabungan foto bersama di jalur tidak resmi saat melaksanakan operasi gabungan dalam rangka pengawasan pelintas ilegal di Kecamatan Badau perbatasan RI-Malaysia, di wilayah Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Insidepontianak.com/Istimewa)

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Petugas Imigrasi menggelar operasi gabungan menyisir jalan tikus yang berada di Kecamatan Badau, perbatasan Indonesia dan Malaysia, di wilayah Kapuas Hulu. 

Kepala Kantor Imigrasi Kelas III TPI Putussibau, Uray Aliandri mengatakan operasi gabungan itu dilakukan untuk meningkatkan intensitas pengawasan terhadap potensi pelanggaran keimigrasian, sekaligus mencegah aktivitas perlintasan ilegal yang berisiko mengancam stabilitas keamanan di kawasan perbatasan. 

"Tim gabungan menyisir jalan tikus yang hingga Pos Satgas Pamtas, meski tidak ditemukan adanya pelanggaran, tapi pengawasan akan terus kami perketat," kata Uray Aliandri, di Putussibau Kapuas Hulu, Minggu (18/05/2025). 

Dikatakan Uray, melalui operasi tim gabungan itu juga sebagai langkah memperkuat fungsi koordinasi lintas sektoral dalam meningkatkan pengawasan di jalur-jalur tidak resmi di daerah perbatasan. 

Selain itu, dilakukan sosialisasi meningkatkan peran aktif elemen masyarakat yang juga turut dalam fungsi pengawasan. 

Sementara itu, Kasubsi Teknologi Informasi dan Intelijen Keimigrasian, Muhammad Fahrul Rizki, menjelaskan, tim operasi gabungan bergerak menuju jalur perbatasan tidak resmi yang berada di area menuju Pos Tiga, salah satu titik penjagaan Pamtas yang berada di perbatasan langsung dengan wilayah Malaysia. 

Jalur itu berada di tengah area perkebunan kelapa sawit yang sering kali dimanfaatkan sebagai jalur alternatif atau jalur tikus oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Fahrul mengatakan dalam proses penyusuran tersebut, Tim melakukan pemantauan secara seksama terhadap setiap aktivitas yang terjadi, namun hingga akhir pemantauan tidak ditemukan adanya perlintasan ilegal maupun indikasi pelanggaran terhadap ketentuan keimigrasian.

"Dari operasi gabungan itu kami juga akan melakukan evaluasi serta memperkuat fungsi pengawasan lintas sektoral," ujarnya. 

Fahrul juga berharap adanya keterlibatan masyarakat dalam memberikan informasi apabila ada hal-hal yang mencurigakan serta mengetahui adanya pelintas ilegal terutama WNA. 

Untuk diketahui, dalam operasi gabungan tersebut turut hadir Kepala Desa Badau dan Kepala Desa Sebindang, Kapolsek Badau, serta unsur dari satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) Yonzipur 5/ABW yang terdiri dari Pasi Ops dan Pasi Intel. 

Selain itu, turut hadir pula perwakilan dari Badan Intelijen Negara (BIN) wilayah Kapuas Hulu, Babinsa Koramil 1206-04 Badau, serta perwakilan dari instansi teknis lainnya seperti Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Bea Cukai Badau, Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, Karantina Kesehatan PLBN Badau, serta Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Badau.***


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar