Rabies di Kapuas Hulu Belum Terkendali: Masyarakat Masih Belum Sadar Pentingnya Vaksin!

29 September 2025 16:20 WIB
Caption: Ilustrasi anjing rabies - Istimewa

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kapuas Hulu, Kalimantan Barat mencatat kasus gigitan hewan penyebar rabies (GHPR) di Kapuas Hulu cukup tinggi mencapai angka 168 kasus dan tersebar di 10 kecamatan pada periode Januari-Agustus 2025.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Kapuas Hulu, Maryatiningsih menjelaskan sejak masuk Kapuas Hulu sejak Tahun 2024, penyakit rabies tersebut belum bisa dikendalikan sampai saat ini. 

"Di beberapa kecamatan ada kasus gigitan hewan penyebar rabies masih cukup tinggi dan pernah positif rabies," kata Maryatiningsih, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Senin (29/09/2025). 

Maryatiningsih menyembutkan 10 kecamatan yang terdapat kasus GHPR terdiri dari Kecamatan Seberuang sebanyak 53 kasus, Semitau sebanyak 49 kasus, Silat Hilir 17 kasus, Putussibau Utara 10 kasus, Embaloh Hulu 9 kasus, Batang Lupar 9 kasus, Empanang 9 kasus, Putussibau Selatan 8 kasus, Suhaid 3 kasus dan Kecamatan Badau 1 kasus. 

Menurutnya, data tersebut diperoleh dari petugas Puskesmas di wilayah Kapuas Hulu yang telah memberikan vaksinasi kepada korban digigitan hewan yang datang ke Puskesmas. 

"Kemungkinan datanya lebih banyak dari itu, karena masih banyak kasus GHPR yang belum terlapor, karena korban gigitan masih menanggap itu hal biasa," ucap Maryatiningsih. 

Dia mengungkapkan masih tingginya kasus GHPR di Kabupaten Kapuas Hulu disebabkan pemeliharan hewan khususnya anjing masih diliarkan, data populasi hewan penyebar rabies belum akurat, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksinasi hewan peliharaannya. 

Kemudian, hewan yang menggigit umumnya langsung dibunuh dan tidak dilaporkan ke petugas setempat, sehjngga untuk peneguhan diagnosa laboratorium sulit dilakukan.

Selain itu, beberapa kendala lain termasuk anggaran sebesar Rp34,9 juta bukan hanya untuk penanganan rabies saja, akan tetapi masuk dalam kegiatan pemberantasan penyakit hewan dan zoonosis dalam satu daerah. 

"Untuk stok vaksin rabies saat ini sekitar 200 dosis, kita harapkan kerja sama dan dukungan semua pihak termasuk kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyakit rabies," pungkasnya.(*) 

 


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar