Setelah Ketapang, Giliran Sanggau: 6 Siswa Al-Wardah Sakit Perut dan Muntah Usai Santap MBG
SANGGAU, insidepontianak.com – Setelah insiden di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, kini 6 siswa Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Al-Wardah, di Kabupaten Sanggau alami sakit perut hingga muntah, usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), Rabu (24/9/2025).
Kepala Sekolah MIS Al-Wardah, Andika Kurnia, membenarkan peristiwa itu. Menurutnya, lauk ayam yang disajikan diduga bermasalah, dan tak layak konsumsi.
“Ada enam siswa yang kemungkinan mengonsumsi ayam basi. Begitu ada yang keracunan, makanan saya stop. Saya langsung minta anak-anak jangan dimakan,” tegas Andika.
Para siswa itu kemudian segera dilarikan ke Puskesmas Balai Karangan dan sempat dirawat sekitar dua jam sebelum dipulangkan.
“Sekitar jam 10 sampai 12 siang mereka dirawat. Alhamdulillah, kondisinya membaik dan bisa pulang,” tambah Andika.
Akibat insiden ini, distribusi MBG di MIS Al-Wardah dihentikan sementara tanpa batas waktu yang jelas.
Hingga berita ini diturunkan, Insidepontianak.com masih berupaya mengonfirmasi Korwil MBG Kabupaten Sanggau, untuk meminta penjelasan atas peristiwa tersebut.
Sebelumnya, di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, juga geger, setelah puluhan siswa muntah-muntah usai menyantap menu MBG.
Kepala Sekolah, Dewi Hardina Febriani, mengungkapkan menu saat itu terdiri dari ikan filet hiu, oseng sayur, tahu goreng, jeruk, dan nasi putih.
“Ikan hiu memang berbau amis, tapi saya menduga sayurnya yang bermasalah. Sebelumnya memang sempat dipanaskan kembali,” jelas Dewi.
Puluhan siswa terpaksa dilarikan ke rumah sakit, sementara orang tua panik. Salah satunya, Asri Yani, menilai kejadian ini bentuk kelalaian penyedia makanan.
“Saya kaget dapat kabar anak saya muntah di sekolah. Pemerintah harus tegas, dapur penyedia wajib diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak jadi korban lagi,” desaknya.
Dua kasus berturut-turut dalam hitungan hari ini menunjukkan masalah serius dalam tata kelola MBG. Baik di Ketapang maupun Sanggau, pola kejadiannya sama: menu bermasalah, siswa jadi korban, distribusi dihentikan sementara, tanpa ada kejelasan tanggung jawab siapa yang lalai.***
Penulis : Ansar
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment