Bank Kalbar Imbau Warga Waspada Penipuan Digital, Toni Darmawan: Jangan Sembarangan Buka Email dan Giveaway Online
PONTIANAK, insidepontianak.com – Gelombang kejahatan digital terus menggerogoti nasabah perbankan. Bank Kalbar pun mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah. Sebab, penipuan digital semakin canggih. Modusnya beragam, dari email palsu hingga tautan berbahaya.
Kepala Divisi Teknologi Informasi Bank Kalbar, Toni Darmawan, menegaskan bahwa modus kejahatan online kini semakin kompleks dan kerap menyasar nasabah tanpa disadari.
“Banyak kejadian penipuan digital yang menyasar nasabah. Modus yang paling sering adalah phishing, lewat email palsu atau tautan berbahaya yang sengaja dibuat agar korban memberikan data pribadinya,” ujar Toni.
Toni meminta masyarakat tidak sembarangan membuka pesan, email, atau tautan dari pengirim yang tidak dikenal.
“Kadang kita tidak tahu mana email yang benar dan mana yang palsu. Sebaiknya pastikan dulu siapa pengirimnya, jangan asal klik link atau membuka file yang mencurigakan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa meski Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) telah menjadi payung hukum sejak 2022, kesadaran digital masyarakat tetap menjadi kunci utama pencegahan kebocoran data.
Toni menjelaskan, Bank Kalbar saat ini mengelola lebih dari 100 server yang tersebar di Pontianak, Jakarta, dan Surabaya. Seluruh server tersebut dilindungi empat lapis keamanan digital untuk memastikan data nasabah tidak dapat ditembus secara mudah.
“Server itu bukan hanya sekadar hidup, tapi kami sokong dengan sistem keamanan berlapis. Di dunia digital, ancaman bisa datang kapan saja,” ujarnya.
Selain phishing, Toni menyebut penipuan bermodus giveaway menjadi salah satu ancaman yang paling banyak memakan korban.
“Pelaku sering meniru akun resmi dan membuat tampilan seolah-olah asli. Biasanya ada iming-iming hadiah, telepon genggam gratis, atau undian berhadiah. Itu jebakan untuk mencuri data atau uang,” jelasnya.
Untuk melawan ancaman yang terus berkembang, Bank Kalbar telah membentuk unit khusus keamanan teknologi informasi yang bertugas memantau aktivitas digital, merespons serangan siber, dan memperbarui kebijakan internal sesuai perkembangan teknologi.
“Kami juga tergabung dalam komunitas tim siber nasional agar selalu mendapatkan informasi terkini terkait tren keamanan data,” tambah Toni.
Toni menegaskan bahwa teknologi secanggih apa pun tidak akan maksimal tanpa peran masyarakat sebagai pengguna.
“Kunci keamanan siber adalah kesadaran. Jangan biarkan dokumen pribadi terbuka, jangan gampang membagikan data, dan selalu waspada. Dunia digital itu penuh peluang, tapi juga penuh jebakan,” tutupnya. (Andi)
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -

Leave a comment