Harga Pertalite di Putussibau Tembus Rp18 Ribu Per liter, Antrean di SPBU Dikuasai Pengecer

12 Agustus 2025 12:50 WIB
Caption: Antrea BBM di SPBU milik Pemda Kapuas Hulu,terlihat semrawut. (Insidepontianak/Teofilusianto Timotius).

KAPUAS HULU, insidepontianak.com - Harga bahan bakar minyak jenis pertalite di kios pengecer di Kota Putussibau dan sekitarnya tembus Rp18 ribu per liter, bahkan di tingkat kecamatan harga pertalite mencapai Rp20 ribu per liter. 

Kenaikan harga pertalite yang cukup drastis dari harga Rp12 ribu per liter ini menjadi keluhan masyarakat, ironisnya lagi antrean panjang terjadi di SPBU yang rata-rata dikuasai oleh sekelompok pengecer. 

Salah satu warga Kota Putussibau, Januar mengatakan kenaikan harga BBM jenis pertalite ini akibat tidak adanya pengawasan serius dari pemerintah maupun aparat penegak hukum. 

"Ini akibatnya jika pengawasan dari pemerintah dan aparat hukum tidak berjalan, para pengecer dan pemilik kios sesuaka hati menaikan harga," kata Januar, kepada insidepontianak.com, di Putussibau, Selasa (12/08/2025). 

Januar berharap pemerintah daerah mengambil langkah dengan membuat aturan terkait pengaturan harga eceran tertinggi (HET) untuk kios-kios. 

Selain itu diharapkan, adanya pengawasan dan penerbitan antrean di SPBU, sebab masyarakat umum sulit mendapatkan minyak di SPBU karena rata-rata dikuasai kelompok pengecer.

Sementara itu, Abdul Latief warga Putussibau mengaku merasa kecewa ketika hendak antre BBM di salah satu SPBU, pasalnya barisan panjang antrean ternyata sekelompok pengecer yang setiap harinya mengatre minyak untuk diperjualbelikan kembali. 

"Kondisi seperti ini jelas-jelas ada indikasi permainan antara SPBU dan pengantre, kita pertanyakan pengawasan berwenang dimana," kata Latief. 

Latief juga menyoroti alasan kenaikan harga BBM jenis pertalite yang disebabkan pasokan terkendala musim kemarau. 

"Itukan alasan pengecer saja, harga SPBU kan tetap harus pakai HET, itu tadi yang saya bilang ada indikasi oknum pengelolaan SPBU itu menjual minyak di atas HET, pengawasan yang kita pertanyakan," ujarnya. 

Terkait keluhan warga tersebut belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah terkait upaya untuk menstabilkan harga BBM jenis pertalite di kios-kios. (*) 


Penulis : Teofilusianto Timotius
Editor : Wati Susilawati

Leave a comment

huja

Berita Populer

Seputar Kalbar