Iran Desak PBB Akui Israel dan AS Inisiator Agresi

30 Juni 2025 09:05 WIB
Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi. (Antara/Xinhua/Shadati/aa).

JAKARTA, insidepontianak.com – Iran mendesak Dewan Keamanan PBB mengakui Israel dan Amerika Serikat sebagai pihak yang memulai tindakan agresi terhadap Teheran.

Dalam surat resmi kepada Sekjen PBB Antonio Guterres, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menuntut kedua negara itu bertanggung jawab.

“Kami secara resmi meminta agar Dewan Keamanan mengakui rezim Israel dan Amerika Serikat sebagai inisiator tindakan agresi. Mereka harus membayar kompensasi dan reparasi,” demikian bunyi surat Araghchi, seperti dikutip dari saluran resmi Telegram miliknya yang dilaporkan oleh Kantor Berita Rusia Ria Novosti, melansir Antara.

Araghchi juga menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB memastikan pertanggungjawaban atas agresi tersebut, dan mencegah terulangnya kejahatan serupa di masa mendatang.

Desakan ini muncul setelah serangkaian eskalasi militer yang berlangsung selama 12 hari. Konflik bermula pada malam 13 Juni. Ketika Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduh Teheran menjalankan program nuklir militer rahasia.

Target serangan Israel mencakup fasilitas nuklir, jenderal militer, fisikawan nuklir terkemuka, dan pangkalan udara.

Iran dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan merespons dengan serangan militer balasan. Amerika Serikat kemudian terlibat dalam konflik ini, dengan melancarkan satu serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam 22 Juni.

Sebagai respons, Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar, pada malam 23 Juni.

Iran menyatakan bahwa serangan tersebut bukan merupakan niat untuk melakukan eskalasi lebih lanjut.

Presiden AS Donald Trump kemudian menyuarakan harapannya bahwa serangan terhadap pangkalan militer AS tersebut menjadi "pelampiasan" dan membuka jalan menuju perdamaian di Timur Tengah.

Ia juga mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata, yang secara resmi akan mengakhiri perang 12 hari setelah 24 jam.***


Penulis : Antara
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar