IPM Kubu Raya Anjlok, Pendidikan dan Stunting Jadi Sorotan Komisi IV DPRD Kubu Raya

15 Juli 2025 21:59 WIB
Ilustrasi IPM. (Net)

KUBU RAYA, insidepontianak.com – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Kubu Raya secara merosot ke peringkat 12 di Kalimantan Barat pada tahun 2024.

Penurunan ini sekaligus menempatkan Kubu Raya di posisi ketiga terakhir IPM terendah dari 14 kabupaten/kota.

Ini menjadi catatan merah mengingat IPM Kubu Raya dalam beberapa tahun terakhir selalu menduduki posisi tiga besar, di bawah Kota Pontianak dan Kota Singkawang.

Penurunan IPM ini disebut-sebut dipicu oleh indikator pendidikan, khususnya harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan HLS Kubu Raya berada di angka 13 tahun, sementara RLS hanya mencapai 7 tahun.

Tidak hanya itu, kenaikan angka stunting juga disinyalir turut berkontribusi terhadap anjloknya IPM di Kubu Raya.

Menanggapi kondisi ini, Ketua Komisi IV DPRD Kubu Raya, Muhammad Amri, mendesak Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk segera mengatasinta.

Menurut Amri, IPM adalah salah satu indikator utama bagi pemerintah pusat untuk menilai kinerja pemerintah daerah.

"Pemerintah daerah harus membuka data kembali. Data sesungguhnya, faktor-faktor yang menjadi penyebab IPM kita ini turun apa?" desak Amri, pada Selasa (15/7/2025).

Legislator PKS ini pun berharap Pemkab Kubu Raya segera menganalisis data tersebut untuk merencanakan penanganan yang konkret.

"Sehingga di tahun 2026, APBD yang akan kita bahas nanti di bulan Oktober, September hingga Oktober itu memuat program dalam rangka menyelesaikan persoalan IPM," pesannya.

Amri juga menyoroti kenaikan angka stunting. Persoalan ini tak boleh dianggap enteng. Harus ada upaya nyata untuk menanggulanginya.

"Dari hasil survei nanti kita akan analisa, apa yang menjadi penyebab sehingga stunting ini naik," ujarnya.

Ia menekankan bahwa penanganan stunting membutuhkan kerja sama lintas dinas, tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi juga melibatkan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak.

"Nanti mungkin bisa diramu, dibuatkan program. Dan kita akan bahas di APBD tahun 2026," tambahnya.

Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, mengakui peningkatan IPM tak lepas dari upaya memperkuat tiga dimensi utama: kesehatan, pengetahuan, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Khusus dalam konteks pendidikan, ia menilai perlu ada reformasi menyeluruh.

“Kita harus bekerja keras meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, memperluas akses yang merata, menekan angka putus sekolah. Tentu saja meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan,” tegas Yusran.

Ia berharap seluruh pemangku kepentingan dapat berkontribusi aktif dan menghasilkan solusi nyata bagi kemajuan daerah.***


Penulis : Gregorius
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

Ok

Berita Populer

Seputar Kalbar