Dukung MBG, BKKBN Kalbar Fukus pada Program Pemenuhan Gizi Ibu Hamil dan Baduta

PONTIANAK, insidepontianak.com – BKKBN Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan fokus pada pemenuhan gizi ibu hamil dan bayi di bawah dua tahun (baduta).
Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Nuryamin, mengungkapkan, dari total 3.670 ribu keluarga berisiko stunting di seluruh Kalbar, 10 persen di antaranya akan menjadi penerima manfaat program MBG.
"Ini tantangan bagi kami untuk bekerja sama dengan seluruh pihak agar 10 persen dari alokasi MBG dapat menjangkau seluruh kelompok ibu hamil dan baduta," ujar Nuryamin kepada Insidepontianak.com pada Jumat (16/5/2025).
Ia menambahkan bahwa sekitar 10 persen dari total penduduk Kalbar merupakan kelompok ibu hamil dan baduta.
Program MBG sendiri dianggap langkah nyata dalam upaya menurunkan angka stunting di Kalbar.
BKKBN akan mengerahkan para penyuluh KB sebagai ujung tombak di lapangan untuk memastikan intervensi gizi tersampaikan tepat sasaran.
Melalui penyuluh KB, BKKBN akan melakukan pendampingan langsung, memastikan distribusi bantuan makanan bergizi, serta pemenuhan kebutuhan dasar lainnya seperti sanitasi dan air bersih.
"Semua ini berdasarkan data terverifikasi, agar program MBG berjalan efektif,” tegasnya.
Selain itu, BKKBN Kalbar juga mendorong gerakan orang tua asuh di lingkungan masyarakat sebagai bagian dari strategi pencegahan stunting.
Konsep ini mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam tumbuh kembang anak-anak di sekitar mereka.
Sebagai bagian dari transformasi menjadi Kementerian Pembangunan dan Keluarga, BKKBN memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta. Penguatan peran ini juga didukung dengan pembinaan langsung dari Balai Kota Pontianak.
Program MBG sendiri merupakan program nasional yang menyasar ibu hamil, ibu menyusui, serta balita, dengan pelaksanaan di lingkungan sekolah.
Target nasional adalah terbentuknya 3.500 dapur gizi. Saat ini, Kalbar memiliki kapasitas 10 persen atau sekitar 350 dapur yang difokuskan untuk intervensi bagi ibu hamil dan menyusui.
“Kami terus mengawal proses penyiapan bahan makanan, distribusi, dan intervensinya agar manfaat MBG benar-benar dirasakan oleh kelompok rentan,” papar Nuryamin.
BKKBN juga mengajak seluruh Tim Pendamping Keluarga dan klien program KB untuk berdonasi melalui Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting sebagai bentuk gotong-royong dalam memperkuat pelaksanaan MBG.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan data yang akurat, BKKBN Kalbar optimistis program MBG akan mampu menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup generasi masa depan Kalbar.***
Penulis : Dina Prihatini Wardoyo
Editor : -
Leave a comment