PR Besar Bandara Internasional Supadio, Pengamat: Fasilitas Harus Optimal

4 Juni 2025 13:55 WIB
Pengamat kebijakan publik Universitas Panca Bhakti Pontianak, Herman Hofi Munawar. (Net)

PONTIANAK, insidepontianak.com – Pengamat kebijakan publik Universitas Panca Bhakti Pontianak, Herman Hofi Munawar, mengapresiasi upaya Pemprov Kalbar bersama Anggota DPR RI, Lasarus, mengembalikan status Bandara Supadio sebagai bandara internasional.

Namun, ia menegaskan bahwa status internasional saja tidak akan memberi dampak kemajuan bagi Kalimantan Barat jika tak disertai peningkatan fasilitas.

Pasalnya, Bandara Supadio sudah pernah berstatus internasional. Namun sarana dan fasilitasnya belum optimal. 

Salah satunya, landasan pacu atau runway yang dimiliki belum cukup lebar dan panjang untuk pendaratan pesawat berbadan besar jenis boeing dan airbus.

Akibatnya, penerbangan internasional yang ada selama ini hanya didominasi rute Pontianak-Kuching, Malaysia yang kebanyakan penumpangnya masyarakat Kalbar.

"Jadi sebatas penerbangan orang dari Pontianak-Kuching dan Kuching-Pontianak yang notabene orang-orang kita juga," kata Herman.

"Kalau mau dijadikan internasional, jangan tanggung-tanggung," lanjutnya.

Ia pun mendorong Angkasa Pura melakukan pelebaran dan perpanjangan runway agar Bandara Supadio agar pesawat besar bisa mendarat.

Hal ini krusial untuk membuka konektivitas langsung dari luar negeri ke Pontianak, bukan lagi harus transit melalui Jakarta.

Herman Hofi berharap, dengan status internasional yang diimbangi peningkatan fasilitas, masyarakat akan mendapatkan kemudahan.

Salah satu kemudahan yang paling nyata adalah jemaah haji dan umrah dapat terbang langsung dari Pontianak ke Tanah Suci, tanpa perlu lagi transit di Batam.***


Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : Abdul Halikurrahman

Leave a comment

jidsj

Berita Populer

Seputar Kalbar