Aksi Demo di DPRD Kalbar Semakin Memanas, Ini Tiga Tuntutan Mahasiswa

PONTIANAK, insidepontianak.com – Aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan tunjangan DPR di Parlemen Kalimantan Barat semakin memanas, Rabu (27/8/2025).
Ratusan mahasiswa dari berbagai kampus, yang sejak pukul 15.00 WIB menggelar aksi, menuntut tiga point.
Pertama, pencabutan tunjangan DPR RI. Kedua, pengesahan RUU perampasan aset. Ketiga, peningkatan gaji guru dan dosen.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa mendesak agar Ketua DPRD Kalbar, Aloysius, hadir langsung menemui mereka.
Kericuhan pun terjadi ketika aparat keamanan mencoba menenangkan mahasiswa yang bersikeras masuk ke kantor DPRD Kalbar.
Massa menolak tawaran pertemuan terbatas dengan perwakilan mereka, dan menegaskan hanya akan berdialog jika dihadiri langsung oleh pimpinan dewan.
“Kami mau semuanya masuk. Satu masuk masuk semua. Kami ingin Ketua DPRD Kalbar hadir mendengarkan aspirasi rakyat!” teriak orator dari atas mobil komando.
Perwakilan massa tidak dapat menerima kegiatan Ketua DPRD Kalbar yang saat ini sedang berada ke Jakarta.
"Hari ini pimpinan ke Jakarta tidak mau menyambut kita sebagai masyarakat Kalbar," protesnya.
Aksi dorong-mendorong akhirnya terjadi. Massa mencoba merangsek melewati aparat yang berjaga di depan pintu masuk sambil meneriakkan yel-yel, keritikan keras terhadap DPR.
Ketegangan semakin meningkat setelah terjadi pelemparan botol air mineral yang mengenai aparat, hingga perusakan taman.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kalbar, Zulfydar Zaidar Mochtar berupaya menenangkan massa dengan menawarkan beberapa perwakilan massa berdiskusi. Namun, tawaran ditolak.
Anggota DPRD Kalbar itu, juga berupaya bernegosiasi agar massa berkomunikasi lewat telepon. Namun, negosiasi itu juga mental.
Hingga kini, demo mahasiswa di kantor DPRD Kalbar masih terjadi disertai pelemparan botol ke aparat, dan situasi semakin memanas.***
Penulis : Andi Ridwansyah
Editor : -
Tags :

Leave a comment